Komisi II DPRD Optimis Target Swasembada Pangan 2028 Terwujud

Komisi II DPRD Optimis Target Swasembada Pangan 2028 Terwujud

OPTIMIS. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH optimis target swasembada pangan 2028 terwujud.-Samsul Huda-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon optimis bahwa daerahnya memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional dan berkontribusi pada target swasembada pangan tahun 2028. Keyakinan ini didasari oleh luasnya lahan pertanian dan perkebunan yang dimiliki Kabupaten Cirebon.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH, menilai Kabupaten Cirebon memiliki keunggulan geografis yang menjanjikan untuk mendukung target nasional. Namun, ia menggarisbawahi bahwa tata kelola sumber daya air yang masih belum maksimal menjadi tantangan utama.

"Dengan lahan sawah dan perkebunan yang luas, Kabupaten Cirebon mampu mendukung target nasional. Tetapi, jika airnya tidak tersedia, bagaimana bisa tercapai? Saat ini banyak air dari dataran tinggi yang terbuang ke laut," ujar Cakra, Selasa (21/1).

Cakra menekankan pentingnya pembangunan embung dan saluran irigasi yang lebih efektif, terutama di wilayah tengah dan timur Kabupaten Cirebon yang sering mengalami kekeringan. Langkah ini, menurutnya, tidak hanya bermanfaat untuk pertanian, tetapi juga sebagai upaya mitigasi banjir saat musim hujan.

BACA JUGA:Kemenag Siapkan Program Pembelajaran di Bulan Ramadan 1446 H

"Embung dan irigasi harus dimaksimalkan. Ini bukan hanya soal mendukung pertanian, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem," terangnya.

Selain tata kelola air, distribusi pupuk juga menjadi perhatian. Cakra mengusulkan agar sistem distribusi pupuk berbasis kartu tani diubah menjadi berbasis luas lahan. Ia menilai pendekatan ini lebih adil, mengingat sebagian besar petani di Kabupaten Cirebon adalah buruh tani yang menyewa lahan.

"Jika distribusi pupuk mengacu pada luas lahan, alokasinya akan lebih merata. Sistem ini lebih cocok dengan kondisi petani di Kabupaten Cirebon," katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya modernisasi teknologi pertanian dan peningkatan fasilitas bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), yang menjadi ujung tombak program swasembada pangan.

BACA JUGA:Dihadapan Anggota DPR RI dan Dedi Mulyadi, Bey Machmudin Bicara Soal Potensi BIJB Kertajati

"PPL memiliki tanggung jawab besar, tetapi fasilitas mereka masih sangat minim. Dukungan penuh harus diberikan agar mereka dapat bekerja maksimal," tegasnya.

Cakra optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan dinas terkait, Kabupaten Cirebon dapat mencapai target swasembada pangan sesuai jadwal.

"Kabupaten Cirebon siap menjadi lumbung pangan percontohan nasional. Dengan kolaborasi yang solid, semua tantangan ini dapat diatasi," pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: