Sejarah Isra Mikraj, Lokasi Batu Shakhrah yang Jadi Pijakan Nabi Muhammad di Sekitar Al-Aqsa

Sejarah Isra Mikraj, Lokasi Batu Shakhrah yang Jadi Pijakan Nabi Muhammad di Sekitar Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa salah satu tempat suci umat Islam yang ada di Palestina.-pexels.com -

Tempat keberadaan batu bersejarah ini pun sangat istimewa di mata umat Islam sebab dijadikan sebagai kiblat pertama sebelum pindah ke Ka’bah.

Nah, selain menjadi pijakan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mikraj, Batu Shakhrah ini juga sering dikaitkan dengan sejumlah peristiwa di akhir zaman.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa batu ini akan menjadi pusat peristiwa penting di akhir zaman. Antara lain akan menjadi tempat Mailaikan Israfil meniup sangkakala.  

BACA JUGA:Viral! Imam Masjid Meninggal saat Baca Alquran Pada Peringatan Isa Mikraj Minggu Malam

BACA JUGA:Viral Banyak Mobil Pecan Ban Gara-gara Lubang di Tol Cipali, Pengelola Sebut Curah Hujan Tinggi

Tidak hanya itu, batu ini disebut berasal dari Surga. Salah satu ulama yang menjelaskan mengenai hal ini adalah Anas bin Malik. 

Menurut Anas bin Malik, Batu Shakhrah memiliki kedudukan yang setara dengan Hajar Aswad di Makkah.

Batu yang dikenal sebagai Dome of the Rock ini pun disebutkan dalam sejarah Nabi Ya'kub. Yakni, ketika Sang Nabi bernazar akan membangun masjid di lokasi tempatnyua bermimpi bertemu malaikat.

Sementara itu, dalam sejarah Isra Mikraj, Nabi Muhammad diyakini berpijak pada Batu Shakhrah sebelum akhirnya naik ke langit untuk menerima perintah salat dari Allah.

Tidak heran mengapa batu ini memiliki kedudukan yang istimewa bagi umat Islam. 

Dari sisi spiritual dan sejarah, batu yang terletak di Palestina ini menjadi simbol hubungan erat antara bumi dan langit.

Kedudukan batu ini di dalam Masjid Al-Aqsa juga mengingatkan kepada seluruh umat betapa pentingnya tempat suci tersebut. 

Menurut beberapa tafsir dan riwayat, Shakhrah akan memiliki peran penting di akhir zaman. 

Malaikat Israfil disebut akan meniup sangkakala dari tempat ini untuk memanggil umat manusia ke Padang Mahsyar.

Hal ini menunjukkan bahwa Batu Shakhrah tidak hanya penting dalam konteks sejarah, tetapi juga memiliki dimensi eskatologis dalam ajaran Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: