Membangun Kesadaran Bela Negara

Membangun Kesadaran Bela Negara

ANJATAN – Jauh dari kesan menyeramkan. Itulah pemandangan yang terlihat pada kegiatan pendidikan bela negara di kampus SMP Negeri 1 Anjatan, Kamis (27/3). Padahal, kegiatan hasil kerja sama Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu dengan Kodim 0616/Indramayu tersebut menghadirkan instruktur dari anggota Koramil 1614/Anjatan. Ternyata ratusan siswi justru terlihat ceria kendati harus berjemur di bawah terik matahari di tengah lapangan sekolah, saat kegiatan latihan dasar Peraturan Baris Berbaris (PBB). Pasalnya, instruktur pelatihan dari TNI mampu menghibur para peserta dengan humor serta gaya yang kerap mengundang tawa kendati pelatihan yang diterapkan ala militer. Keceriaan juga tampak terlihat di aula sekolah. Dimana ratusan siswa menerima materi bela negara. Danramil 1614/Anjatan, Kapten Inf Cadirah selaku narasumber kerap mengajak peserta meneriakkan yel-yel pemberi motivasi. Dalam pendidikan bela negara tersebut siswa dipisahkan dari siswi saat mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang dijadwalkan. Ceramah bela negara dan wawasan kebangsaan yang disampaikan Danramil Kapten Inf Cadirah, lebih komunikatif, sederhana, dan aplikatif sehingga mudah dipahami serta tidak membosankan bagi pelajar. “Setiap materi disampaikan dengan ringan, santai, enjoy tapi serius. Ini supaya anak-anak tidak tertekan sehingga diharapkan lebih mengena,” kata Dandim 0616/Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto melalui Danramil 1614/Anjatan Kapten Inf Cadirah. Selain praktik dasar PBB, dalam kegiatan pendidikan bela negara peserta diberikan materi tentang empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar itu dinilai semakin terkikis arus globalisasi yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. “Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta kasih sayang sesama manusia, karena mereka merupakan generasi masa depan bangsa,” terang dia. Sementara itu, kepala SMPN 1 Anjatan, H Bakhrudin SPd MPd memberikan apresiasi kepada prajurit TNI yang mau terjun ke sekolah untuk menggembleng pelajar mengenai pendidikan bela negara. Apalagi pola penyampaian yang dilakukan anggota TNI sangat tepat, yaitu menggunakan sistem pembelajaran constructive and active learning. Dimana aktivitas kegiatan dibuat dengan cara menyenangkan, sehingga para peserta mampu secara otomatis mengetahui apa yang disampaikan oleh instruktur maupun pemateri. “Metode seperti ini akan lebih mudah memberikan pemahaman kepada para pelajar, tentang pentingnya membangun kesadaran bela negara dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelajar. Bela negara sudah selayaknya ditularkan kepada para pelajar, karena ketahanan nasional dan masa depan bangsa ada di tangan mereka,” pungkas Bakhrudin. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: