Komunikasi Lancar, Permasalah Teratasi

Komunikasi Lancar, Permasalah Teratasi

Mendidik siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) gampang-gampang susah. Itulah yang dirasakan Desri Sri Wahyuni, seorang guru di sebuah SMA swasta di Kecamatan Jatiwangi. Menurut Desri, gampangnya bila anak didiknya sudah mencapai tingkatan dewasa mudah untuk diberi masukan atau saran, akan tetapi susahnya bila peserta didik belum mencapai masa dewasa, sering bolos, dan tidak ada minat belajar. Dikatakan gadis bungsu dari lima saudara ini, bahwa mendidik siswa bukan hanya tugas seorang guru saja akan tetapi semua elemen harus terlibat dalam mengawal pergaulan seseorang anak didik. “Bila mendidik anak dibebankan hanya pada guru saja atau di sekolah maka yang terjadi kenakalan remaja. Sedangkan waktu yang banyak ada di lingkungan keluarga maupun di masyarakat, kalau di sekolah hanya beberapa jam saja,” kata alumni UPI Bandung jurusan Pendidikan Kimia. Sekolah hanya mentransfer keilmuan dari guru ke peserta didiknya, lalu siswa mempraktekkan di lingkungan keluarga maupun di masyarakat sedangkan di sekolah selain keterbatasan waktu juga banyak hal yang harus diselesaikan oleh seorang guru. Gadis kelahiran 27 Juni 1990 ini menambahkan waktu di sekolah terbatas juga ada hal yang harus dikerjakan selain memperhatikan peserta didik juga menyelesaikan tugas dari sekolah. “Untuk itu kami sebagai guru berpesan terutama pada orang tua untuk selalu berkomunikasi baik dengan pihak sekolah,” pinta pengajar di SMA Almizan ini. Lebih lanjut, Desri meminta orang tua bisa mengecek keberadaan siswanya apakah anaknya benar masuk sekolah atau tidak. “Semua permasalahan bisa diatasi bila kita sama-sama saling memahami antar tugas masing-masing untuk mendidik anak yaitu saling berkomunikasi orang tua dengan sekolah. kebanyak orang tua datang kesekolah bila anak ada masalah di sekolah,” kata penggemar film Korea dan penikmat komik ini. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: