Penderita Talasemia Diperiksa Veritin
KUNINGAN - Sudah tiga hari, warga penderita talasemia di Kuningan mendapat pemeriksaan veritin secara gratis di Laboratorium Prodia. Mereka diperiksa atas bantuan biaya dari APBD Pemkab Kuningan. Pemeriksaan tidak dilakukan sekaligus. Selama tiga hari itu, hingga Sabtu (29/3), secara bergilir penderita talasemia diperiksa veritin. Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Talasemia (Popti) Kuningan, Dadi Rohandi, mengatakan, hingga hari ketiga baru ada 30 penderita talasemia memeriksa veritin. “Baru 30 penderita, pemeriksaan masih berlanjut,” aku Dadi, diamini Humas Popti, Haris Munandar kepada Radar, Kamis (27/3). Dijelaskannya, pemeriksaa veritin dimaksudkan untuk mengethaui sejuah mana kadar kandungan zat besi di limpa penderita talasemia. Hasil itu akan digunakan sebagai bahan rujukan dokter dalam menentukan resep obat bagi pasien. “Jadi pemeriksaan veritin sangat penting. Salah satunya agar limpa penderita talasemia tidak membengkak,” tegasnya. Hasil laboratorium itu juga akan menjadi dasar perlu atau tidaknya penambahan veritin. Perlu diketahui, penderita talasemia setiap bulan harus transfusi darah. Akibatnya zat besi menumpuk dalam limpa sehingga berbahaya. Seperti contoh, pada pemeriksaan Desember 2013 lalu, ada penderita sudah memiliki kandungan zat besi hingga 15 ribu mm. Kondisi zat besi yang sudah sulit diurai. Padahal normalnya buat penderita talasemia 1000 mm. Atau untuk manusia normal 400 mm. “Kalau sudah sampai 15 ribu mm begitu, berarti dosis obatnya harus maksimal. Bukan juga tidak bisa diurai. Bisa diurai, tetapi membutuhkan waktu cukup lama. Atau satu hingga dua tahun,” terangnya. Kata Dadi, semua biaya pemeriksaan veritin dibantu sepenuhnya dari APBD. Begitupun pihak Prodia ikut membantu memberi keringanan. Hasil dari pemeriksaan bisa diketahui paling lama satu pekan. Dadi berharap, pemerintah daerah bisa rutin memberikn bantuan pemeriksaan veritin dari APBD. Sebab dari 75 anggotanya, mayoritas berasal dari keluarga tidak mampu.(tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: