Pelanggan Jangan Khawatir, PDAM Jamin Air Selama Ramadan Aman

Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata, Sopyan Satari SE MM,-Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pada bulan suci Ramadan, konsumsi air bersih diperkirakan akan meningkat. Lalu, bagaimana kesiapan PDAM dalam penyediaan air bersih kepada pelanggannya?
Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata, Sopyan Satari SE MM, kepada Radar, Jumat (21/2), menjelaskan bahwa selama Ramadan PDAM menjamin ketersediaan air bersih.
"Insya Allah, menjelang Ramadan dan selama Ramadan kami akan siap melayani masyarakat dengan baik,” janjinya.
Bentuk kesiapan PDAM, kata pria yang akrab disapa Opang, adalah melalui perpipaan maupun melalui mobil tangki.“Mudah-mudahan berjalan dengan baik, semoga cukup melalui perpipaan,” ujarnya.
Menurut Opang, PDAM optimistis dapat memenuhi kebutuhan air bersih selama Ramadan karena saat ini masih musim penghujan, dengan demikian ketersediaan air di sumber mata air mencukupi.
BACA JUGA:Hari Pertama Walikota - Wakil Walikota Cirebon, Effendi Edo Retret, Siti Farida Turun ke Lapangan
“Insya Allah krisis air bisa diatasi, karena saat ini masih musim hujan,” tandasnya.
Opang menjelaskan bahwa debit air PDAM dari sumber mata air saat ini mencapai 1.061 liter per detik.
Dengan debit air yang cukup besar ini, Insyaallah PDAM siap menyediakan air untuk pelanggan selama Ramadan.
Pihaknya bersyukur kondisi saat ini tidak ada krisis air, dan Opang berharap semoga tidak terjadi krisis air, khususnya selama bulan Ramadan.
Opang juga menerangkan bahwa konsumsi air selama Ramadan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulan lainnya, tetapi lebih kepada penggunaan air yang lebih awal.
Biasanya, masyarakat menggunakan air bersih mulai Subuh, sedangkan selama Ramadan, air digunakan untuk persiapan Sahur hingga Subuh, dilanjutkan dengan mencuci.
BACA JUGA:Tim SAR Cari Nelayan Hilang di Perairan Indramayu
Begitu juga saat Maghrib, digunakan untuk persiapan buka puasa dan mencuci piring.
Opang juga menjelaskan tentang percobaan sistem pelayanan bergilir, yaitu dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam, kemudian dari jam 8 malam hingga jam 8 pagi. Sistem bergilir ini diterapkan di wilayah pesisir.
"Kami menggunakan sistem 24 jam, namun ada masyarakat yang mendapatkan air dalam jumlah banyak dan ada yang mendapatkan sedikit, bahkan ada yang tidak mendapatkan air. Oleh karena itu, kami bagi menjadi dua sesi, yakni masing-masing 12 jam. Hasil uji coba ini cukup menggembirakan," ujarnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: