BPOM Awasi Tempat Pembuatan dan Distribusi Makanan Jelang Ramadan

Logo BPOM--
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia akan menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Setiap kali Ramadan tiba, umat Islam di seluruh pelosok Indonesia akan berburu makanan untuk berbuka puasa atau takjil.
Agar takjil yang dikonsumsi ini tidak mengandung bahan makanan yang berbahaya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI akan melakukan intensifikasi pengawasan makanan.
BACA JUGA:4 Makanan Mengandung Protein yang Bagus Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Siapa Sangka? 4 Makanan Sehari-hari yang Ternyata Kaya Vitamin D
BACA JUGA:KAI Catat 18 Ribu Tiket Terjual untuk Angkutan Lebaran 2025
"Bulan puasa kita lakukan intensifikasi (pengawasan) juga. Pengawasan terhadap makanan, terhadap minuman, khususnya yang berhubungan dengan zat-zat yang berbahaya," kata Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, di Jakarta, 21 Februari 2025.
Menurutnya, pengawasan itu mutlak dilakukan guna memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat, terutama takjil buka puasa yang selalu diburu kala Ramadan.
"Kita juga akan jalankan untuk intensifikasi menjelang Ramadan ini, supaya makanan-makanan, takjil itu aman. Kita mau pastikan itu," tambahnya.
BACA JUGA:Pelanggan Jangan Khawatir, PDAM Jamin Air Selama Ramadan Aman
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Bulog Pastikan Stok Beras Melimpah
BACA JUGA:Validasi DTKS, Anggota DPRD Sarankan Dinsos Verval Rutin
Upaya pengetatan pengawasan ini menyasar tempat-tempat pembuatan dan distribusi makanan.
"Dengan turun langsung mengecek ke pasar, mengecek ke tempat-tempat pembuatan makanan, termasuk toko-toko, misalnya Alfamart dan sebagainya. Kita akan jalan ke pasar-pasar," paparnya.
BACA JUGA:Soal Study Tour, KDM Sebut Penonaktifan Kepsek Terbuka Dilakukan di Sekolah Lain yang Tak Patuh
BACA JUGA:Lagi, Danramil 1401/Kesambi Monitoring MBG di SD Karangjalak
BACA JUGA:Layar AMOLED Apakah Perlu Anti Gores atau Biarkan Elegannya Berkilau Alami?
Taruna memastikan setiap unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh wilayah Indonesia siap melaksanakan program rutin tahunan tersebut.
"Intensifikasinya, kita punya dari sabang sampai Merauke, 76 UPT dan ada 6.700 pegawai akan bekerja keras untuk itu," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: