3 Remaja Cirebon Diamankan Polisi Diduga Terlibat Perang Sarung

3 remaja Cirebon diamankan polisi akibat perang sarung. -Istimewa -Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – 3 remaja diamankan polisi diduga hendak terlibat perang sarung di perbatasan Desa Kertasura dan Pegagan Kidul, Kabupaten Cirebon.
Perang sarung atau tawuran menggunakan sarung tersebut terjadi pada Senin dini hari, 3 Maret 2025 sekitar pukul 01.30 WIB.
Ketiga remaja tersebut masih berstatus pelajar yakni berinisial MN (14) warga Desa Karangkendal Kecamatan Kapetakan, MF (17) warga Desa Karangkendal Kecamatan Kapetakan dan SS (18) warga Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar memalui Kapolsek Kapetakan Iptu Rudiana kepada Radarcirebon.com mengatakan, selain mengamankan ketiga remaja pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.
BACA JUGA:2 Tersangka Diamankan, Kasus Pencurian 18 Ton Batu Bara di Cirebon
BACA JUGA:Linda Yuliana Warga Majalengka, Dijebak Jadi Kurir Narkoba di Ethiopia
Barang bukti yang diamankan berupa satu buah sarung yang telah dilipat panjang dan satu buah sabuk atau ikat pinggang yang diduga digunakan dalam aksi perang sarung tersebut.
"Jadi awalnya kami sedang melakukan patroli di wilayah perbatasan tersebut melihat ada sekolompok remaja yang diduga hendak tawuran. Melihat kedatangan kami (Polisi) mereka kocar-kacir kabur. Namun kami berhasil mengamankan ketiga remaja tersebut dan langsung kami bawa ke Mapolsek Kapetakan," katanya, Senin (3/3/2025).
Iptu Rudiana menyebutkan, bahwa saat ini ketiga remaja tersebut sudah dipulangkan ke orang tuanya.
"Setelah menjalani pemeriksaan dan pembinaan juga pendataan, mereka kami perbolehkan pulang setelah dijemut orang tuanya dan membuat surat keterangan tidak akan mengulangi perbuatannya," sebutnya.
BACA JUGA:Bupati Imron dan Wabup Jigus Ikut Retreat di Akmil Magelang
BACA JUGA:Jadwal Penukaran Uang Belum Bisa Diumumkan, Begini Penjelasan BI
Kapolsek Kapetakan mengimbau orang tua agar mengawasi anaknya jangan sampai terlibat tawuran maupun aksi kriminalitas lainnya.
"Kami mengimbau kepada seluruh orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama pada malam hari guna mencegah terjadinya aksi serupa yang dapat meresahkan masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: