Tabungan Emas BSI Terus Melonjak, Peluang Terbuka Lebar

Tabungan Emas BSI Terus Melonjak, Peluang Terbuka Lebar

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi didampingi Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menunjukkan layanan Bank Emas diantaranya BSI Emas Digital, BSI Gold dan layanan cetak emas melalui ATM Emas.-Istimewa -Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COMTabungan emas BSI diklaim terus mengalami lonjakan yang signifikan.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) telah resmi ditunjuk sebagai salah satu pengelola bisnis bank emas atau bulion bank pertama di Indonesia.

BSI bertekad untuk terus memperkuat komitmen untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. 

Emas menjadi komoditi yang akan terus dikembangkan sebagai new game changer di industri perbankan syariah.

BACA JUGA:BSI Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

BACA JUGA:BSI Siapkan Layanan Optimal Bagi 185 Ribu Calon Haji

BACA JUGA:Larangan KDM Soal Study Tour, Pakar Pendidikan Angkat Bicara

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan diresmikannya BSI sebagai salah satu entitas yang menjalankan bisnis bank emas berpotensi memberikan manfaat untuk masyarakat, industri, dan pertumbuhan perekonomian nasional melalui optimalisasi ekosistem ekonomi syariah.

Peluang untuk mengembangkan pasar emas Indonesia juga sangat besar, karena permintaan emas per kapita Indonesia masih terendah di Asia Tenggara, 0,16 gram per orang. 

Mengacu kajian McKinsey, emas yang beredar di masyarakat Indonesia mencapai 1.800 ton, dari sektor hulu ke hilir. 

Sementara jumlah emas batangan diproyeksikan sebesar 321 Ton yang merupakan aset yang dapat dimonetisasi. 

BACA JUGA:Ini Dia Tabel Angsuran KUR BRI Tahun 2025 Berikut dengan Plafon Simak di Sini

BACA JUGA:6 Rekomendasi Menu Makanan Buka Puasa dan Sahur yang Aman untuk Diet

Jumlah ini berpotensi untuk terus meningkat mengingat Indonesia memiliki potensi cadangan emas Indonesia nomor 6 terbesar di dunia setara dengan 2.600 ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: