Soal Larangan Study Tour Keluar Jabar, Pengusaha Biro Perjalanan Pariwisata Ciayumajakuning: Tidak Ada Sekat

Soal Larangan Study Tour Keluar Jabar, Pengusaha Biro Perjalanan Pariwisata Ciayumajakuning: Tidak Ada Sekat

Gabungan pengusaha pariwisata tour and travel (GAPPIT Ciayumajakuning) menanggapi reaksi Biro Perjalanan Wisata Jateng.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pasca Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) mengeluarkan pernyataan melarang sekolah selenggarakan study tour.

Dan, juga larangan melaksanakan study tour keluar dari Jawa Barat, menimbulkan banyak reaksi, terutama dari pengusaha biro perjalanan pariwisata.

Salah satunya pemboikotan dari sejumlah pengusaha biro perjalanan pariwisata di Jawa Tengah terhadap kunjungan wisata atau study tour ke Jawa Barat.

BACA JUGA:Alasan Puluhan Biro Perjalan Jateng Boikot Wisata Jabar Dibongkar Ketua GAPITT

BACA JUGA:GEGER Mayat Perempuan Tergeletak di Bibir Pantai Cirebon, Kondisinya Mengenaskan

BACA JUGA:KUR Pegadaian Syariah 2025, Solusi Modal Usaha Tanpa Beban, Cek Persyaratannya

Menyikapi hal tersebut, Gabungan Pengusaha Pariwisata Tour and Travel (GAPPIT) se-Ciayumajakuning pun bereaksi.

"Sebenarnya pariwisata itu tidak bisa disekat-sekat atau di kotak-kotakan karena memang surat edaran itu mengharuskan wisatanya hanya di Jabar," kata Budi Aristya selaku Ketua GAPPIT Ciayumajakuning.

"Jangan keluar Jabar ini yang memicu reaksi dari para insan pariwisata yang diluar Jabar," imbuhnya.

Kemudian, adanya pemboikotan dari rekan-rekan pengusaha biro perjalanan pariwisata asal Jawa Tengah, Budi menyampaikan bahwa hal tersebut sebagai bentuk rasa empati terhadap sesama pengusaha yang ada di Jawa Barat.

BACA JUGA:Baznas Gelar Bimtek Zakat Fitrah

BACA JUGA:Di Bulan Ramadan, 9 Masjid Terpilih untuk Bagikan Nasi Kotak Gratis Salah Satunya Masjid Subulussalam

BACA JUGA:Cair Ramadan Ini, Ini Dia Cara Cek Bansos BPNT 2025, Kriteria Penerima dan Cara Pencairannya

"Kalau yang boikot itu sebetulnya pernyataan sikap dari rekan-rekan di Jawa Tengah, memberikan rasa empati terhadap pelaku wisata tour and travel khususnya di Jawa Barat," ungkapnya kepada radarcirebon.com, Kamis 6 Maret 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: