Program MBG di Kuningan Tetap Berjalan Selama Bulan Ramadan

 Program MBG di Kuningan Tetap Berjalan Selama Bulan Ramadan

Program MBG di Kuningan selama bulan Ramadan tetap berjalan-Andre Mahardika-Radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan masih tetap berlangsung, meskipun berjalan saat bulan puasa.

Dandim KODIM 0615 Kuningan, Letkol. Arh. Kiki Aji Wiryawan mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pendampingan.

"Di Kabupaten Kuningan, kita sudah beroperasional 5 dapur dan sudah melayani 16.252 siswa, yang terdiri dari berbagai sekolah," Ungkapnya kepada radarkuningan.

"Total ada 22 sekolah, mulai dari kelompok bermain sampai SMA/ SMK," imbuhnya.

BACA JUGA:GEAR ULTIMA Motor Kuat, Hebat, No Debat

Dikatakannya, selama proses MBG di Bulan Puasa yang sudah berjalan selama 2 hari, terdapat beberapa dinamika, dari mulai pengemasan makanan yang berubah hingga reaksi yang ditunjukan siswa siswi penerima manfaat.

Karena berlangsung saat bulan puasa, kemasan paket yang diterima siswa berubah, dimana, mereka menerima paket dalam bentuk kemasan yang siap dibawa pulang.

"Pengepakan/ pengemasan makanan yang berubah menjadi tothbag," katanya.

Untuk menyelaraskannya, warna tothbag yang diterima masing masing sekolah diterapkan secara seragam sesuai kelompok belajar dan tingkatan sekolahnya.

BACA JUGA:Order Online Dibuka, Dapatkan GEAR ULTIMA Motor Kuat, Hebat, No Debat

"Memang dituntut seragam warna, tetapi intinya, dari godybag itu bisa dibawa pulang oleh anak anak sekolah," katanya lagi.

Dandim juga menjelaskan, dari hasil pengamatan, ada sebagian juga dimanfaatkan untuk disantap saat sahur, contohnya seperti sereal karena bisa bertahan lama.

Lebih daripada itu, dari makanan kering yang disajikan, terdapat juga varian rasa yang berbeda.

Nampaknya, varian rasa beragam itu menjadikan ajang saling tukar menukar para siswa yang menyesuaikan dengan keinginan siswa.

BACA JUGA:Cafe Gronggong di Cirebon: Perpaduan Nuansa Tradisional dan Modern yang Unik

"Anak anak juga berusaha untuk menyukai dan menyesuaikan rasa mana yang akan mereka makan. Jadi, bertukar makanan lah," jelasnya.

"Menariknya disini, karena setiap anak mempunyai refrensi rasa yang berbeda," imbuhnya.

Lebih daripada itu, meskipun menu makanan yang dibagikan berupa makanan kering, pihaknya memastikan bahwa menu tersebut memenuhi nutrisi para siswa.

"Untuk paket makanan kering yang disediakan sudah sesuai dengan standar gizi di masing-masing dapur unit peyananan. Insya Allah cukup untuk memenuhi nutrisi para siswa," pungkasnya.

BACA JUGA:Crab 1818 Cirebon: Destinasi Kuliner Seafood Terbaik dengan Cita Rasa Unik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: