Indriyanie Mundur karena Pekerjaan
CIREBON – Indriyanie Cahya Srie mengundurkan diri dalam skuad pencak silat Kota Cirebon proyeksi Pekan Olaharaga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Pesilat yang terjun di kelas E putri itu memutuskan keluar dari tim porda karena lebih memilih fokus dalam pekerjaannya sebagai seorang pramugari. Padahal, kualitas Indri patut diperhitungkan. Saat babak kualifikasi (BK) Porda 2014 pada Desember tahun lalu, Indri meraih perak. Dengan pembinaan intensif, bukan mustahil Indri meraih emas. Kepastian mundurnya Indri dibenarkan Manajer Tim Pencak Silat Kota Cirebon, H Agus Muharam. Agus mengaku tidak bisa mencegah keputusan Indri karena hal itu merupakan hak pribadi. “Meski Indri itu pesilat yang sudah cukup lama kita bina, tapi kita tidak bisa mencampuri urusan pribadinya,” ujar Agus di Gedung KONI Kota Cirebon, kemarin (1/4). Agus memastikan, mundurnya Indri memang sangat disesalkan. Namun, itu tidak akan mengurangi target medali emas yang telah dicanangkan IPSI, yakni tiga emas. “Kita tidak khawatir kehilangan target medali emas. Tapi, kita kehilangan satu kesempatan meraih tambahan medali emas karena Indri mundur,” tuturnya. Minus Indri, jumlah pesilat menjadi 19 orang. Kemarin, Agus didampingi Pelatih Pencak Silat Kota Cirebon Fadholi mempresentasikan hasil BK di hadapan anggota tim pemenangan kontingen Kota Cirebon di Porda Jabar XII/2014 di Gedung KONI Kota Cirebon. “Beberapa hal sudah kita paparkan. Termasuk perhitungan yang realistis mengenai target tiga medali emas,” terang Agus. Mengingat kemampuan pesilatnya yang merata dan peluang meraih medali terbuka lebar, Agus berharap tim pemenangan kontingen Kota Cirebon di porda merestui ke-19 atletnya berlaga di babak utama, November mendatang. Jika tim pemenangan memutuskan untuk memangkas jumlah pesilat di babak utama, Agus mengaku tidak bisa mencegah jika para pesilat hengkang ke daerah lain. “Kualitas pesilat kita sudah terbukti. Seandainya ada yang tidak terpakai, lalu hengkang dan menyumbangkan medali untuk daerah lain, tentu sangat disayangkan,” ujarnya. Agus menyarankan, jika tim pemenangan ingin memangkas jumlah atlet dengan alasan efisiensi anggaran, maka sebaiknya cabang olahraga beregu saja yang dicoret. Itu karena cabang beregu hanya memperebutkan satu medali emas. Sementara itu, tim pemenangan Kota Cirebon di porda akan mengerucutkan jumlah atlet setelah ada pertimbangan dari tim pemenangan. Nantinya setiap cabor mempresentasikan hasil BK kepada tim pemenangan yang merupakan bagian dari manajerial kontingen Kota Cirebon di porda. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: