Polisi Selidiki Pembobol BTPN

Polisi Selidiki Pembobol BTPN

KUNINGAN - Dua aksi kejahatan berlangsung di dua lokasi berbeda di wilayah hukum Polres Kuningan. Peristiwa pertama menimpa Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Cilimus yang beralamat di Jalan Raya Bojong no 63, Cilimus, atau sekitar 70 meter dari Mapolsek Cilimus. Bank milik pemerintah tersebut dibobol maling, Senin (31/3) malam hingga menyebabkan uang tunai sebesar Rp67.315.000 raib digondol kawanan maling. Sedangkan Selasa (1/4) siang sekitar pukul 13.30 WIB di depan gedung UPTD Disdikpora Kecamatan Kuningan. Kawanan pencuri membobol jok motor dan mengambil uang tunai sebesar Rp7 juta yang disimpan Juju (50), guru SDN IV Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, di bagasi motornya. Polisi dari Polsek Cilimus dan Polsek Kuningan Kota tengah melakukan penyelidikan dan mengejar para pelakunya. Berdasarkan informasi dihimpun Radar, pencurian di bank BTPN tersebut kali pertama diketahui petugas jaga bernama Warpan (40), pada Senin malam ketika hendak mengecek penerangan bank yang padam. Namun Warpan terkejut saat melihat sebuah tangga yang berdiri di halaman belakang kantor bank ada yang tidak beres telah terjadi. \"Melihat kejanggalan tersebut Warpan kemudian melaporkan temuannya kepada petugas sekuriti bernama Dani dan kepala cabang melalui telepon. Mereka bertiga kemudian masuk lewat pintu depan untuk memeriksa, dan ternyata pintu ruangan penyimpanan brankas sudah terbuka dan kondisi ruangan sudah acak-acakan,\" ungkap Kapolsek Cilimus Kompol Elin Karlinah kepada sejumlah wartawan. Petugas sekuriti lalu melaporkannya ke petugas jaga Polsek Cilimus yang langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan tim penyidik Polres Kuningan untuk proses olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP tersebut, petugas menemukan atap kantor bank yang sudah jebol, dua buah CCTV telah dirusak serta brankas dalam kondisi bolong dengan cara dilas. \"Diduga pelaku melakukan aksinya dengan cara menjebol atap kantor bank, kemudian masuk ke dalam melalui kamar mandi dan ruangan karyawan. Pelaku kemudian merusak pintu ruangan brankas dan berusaha membongkar brankas dengan menggunakan las,\" ungkap Elin. Lubang pada pintu brankas tersebut berukuran kecil. Hanya untuk bisa memasukkan tangan agar bisa merogoh uang di dalamnya. Pelaku hanya membawa kabur sebagian uang pecahan di bawah Rp50 ribu dari brankas. Sedangkan uang pecahan Rp100.000 berada di posisi terbawah sehingga tidak bisa dirogoh pelaku. \"Dari data pegawai bank, brankas tersebut berisi uang sekitar Rp737 juta. Namun pelaku hanya bisa mengambil uang pecahan di bawah Rp50.000, hingga total yang dia bawa kabur sebanyak Rp67.315.000 saja,\" papar Elin. Selain membawa kabur uang, sambung Elin, pelaku juga sempat merusak CCTV yang terpasang di dalam ruangan. Tidak hanya itu pelaku juga membuangnya ke atap sekaligus membawa kabur perangkat komputer penyimpan data rekaman CCTV untuk menghilangkan jejak. Terkait dugaan adanya keterlibatan orang dekat dalam kejadian tersebut, Elin mengaku pihaknya belum berani menyimpulkan dan butuh waktu untuk proses penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap siapa pelakunya. \"Sejauh ini kami baru memeriksa sejumlah saksi yang sebagian besar pegawai Bank BTPN serta pemilik toko oleh-oleh. Kami belum bisa menyimpulkan siapa pelaku pencurian ini karena masih dalam pendalaman,\" ungkapnya. Sementara pemilik toko oleh-oleh, Nunung (51), yang lokasinya berdekatan dengan bank tersebut mengungkapkan, padamnya penerangan kantor bank tersebut terjadi sejak Jumat sore. Terlebih warungnya pun mendapatkan pasokan listrik dari bank tersebut. Meski demikian, Nunung tidak segera melaporkan hal tersebut ke penjaga kantor bank karena sebagian besar dagangannya telah habis dan tak ingin mengganggu waktu libur petugas. \"Sejak mati listrik itu saya hanya berjualan pada siang hari, sedangkan malam hari saya pulang ke Bandorasa. Hingga akhirnya pada Senin malam saya heran, kenapa lampu bank masih padam padahal selama ini lampu tersebut selalu menyala sehingga saya laporan ke Pak Warpan,\" kata Nunung. Kepala Cabang Bank BTPN Cilimus Yusuf Adang Hendartono melalui petugas sekuritinya tak bersedia memberikan keterangan terkait kejadian tersebut dengan alasan sedang ada tamu dari kantor pusat. Sebagai informasi, jam kerja satpam di Bank BTPN ini sama seperti karyawan biasa yaitu masuk pagi dan pulang sore. Termasuk saat hari libur, mereka juga ikut libur, sehingga tak ada yang menjaga kantor bank pada saat libur panjang kemarin. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: