Kebijakan Kontroversial Dedi Mulyadi Menyejahterakan Rakyat? Simak Nih Pengakuan sang Gubernur

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui kerap membuat kebijakan baru secara spontan.-Diskominfo Jabar-
RADARCIREBON.COM – Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belakangan ini kerap menimbulkan pro dan kontra.
Dedi Mulyadi sendiri tidak menampik hal tersebut. Menurut KDM – sapaan karib Dedi Mulyadi – kebijakannya sering kali muncul secara spontan.
Meski kerap memutuskan kebijakan yang berasal dari spontanitas, Dedi mengklaim bahwa dampaknya terhadap warga Jawa Barat sangat signifikan.
Kebijakan yang akhirnya diterapkan oleh Pemprov Jawa Barat dan lahir dari spontanitas pemikiran sang gubernur antara lain adalah pembongkaran tempat wisata.
BACA JUGA:Wajib Tahu, 5 Tanda Sakit Kepala yang Mengarah Pada Gejala Tumor Otak
BACA JUGA:Amankan Libur Nasional dan Cuti Bersama Idul Fitri 2025, Korem 063 SGJ Gelar Apel Gabungan
Kemudian, kebijakan menghapus denda dan tunggakan pajak kendaraan bermotor di Jawa Barat.
Lalu, kebijakan mengenai bantuan tunai untuk kompensasi bagi pemilik kendaraan tidak bermotor yang dilarang beroperasi di jalur mudik, dan pembebasan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Kebijakan ini muncul secara spontan dalam pikiran saya, lalu segera saya laksanakan," demikian dikatakanoleh Dedi Mulyadi, dilansir dari JPNN.COM Selasa (25/3/2025).
Lebih lanjut Dedi Mulyadi mengatakan, bahwa ide yang muncul secara spontan sebaiknya tidak dilewatkan begitu saja.
BACA JUGA:Bupati Sidak Pasar, Stok dan Harga Bahan Pokok di Kabupaten Cirebon Terpantau Stabil
BACA JUGA:Momen Lebaran, Pemerintah Kota Cirebon Tidak Terapkan WFA, Begini Penjelasan Gusmul
Menurutnya, spontanitas itu penting dan tidak boleh ditunda-tunda. Harus segera dieksekusi dan direalisasikan agar memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.
KDM mengungkapkan, bahwa pola pikir yang seperti ini sudah diterapkan di negara-negara maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: