Kebijakan Kontroversial Dedi Mulyadi Menyejahterakan Rakyat? Simak Nih Pengakuan sang Gubernur

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui kerap membuat kebijakan baru secara spontan.-Diskominfo Jabar-
"Ide yang muncul secara spontan jangan pernah ditunda agar hambatan dalam merealisasikannya tidak semakin banyak. Itulah cara berpikir yang diterapkan oleh negara-negara maju," tuturnya.
KDM juga mendorong para kepala daerah di Jawa Barat untuk tidak ragu-ragu mengeksekusi kebijakan yang berasal dari spontanitas jika itu demi kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA:Pohon Tumbang di Bypass Kota Cirebon, Arus Lalulintas Arah Jawa Tengah Macet
BACA JUGA:16 Pelaku Rusuh Demo di Cirebon Berhasil Diamankan, Polisi: Bukan Mahasiswa
"Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pemimpin dan birokrat," ujarnya.
Kebijakan spontan Dedi Mulyadi yang langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat misalnya adalah penghapusan denda dan tunggakan pajak kendaraan bermotor.
Kebijakan tersebut diklaim oleh sang gubernur telah berhasil meningkatkan pendapatan pajak secara signifikan.
Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat menyebutkan bahwa pendapatan pajak kendaraan bermotor meningkat Rp5,5 miliar dari Rp19 miliar menjadi Rp25 miliar.
Peningkatan pendapatan ini asalnya dari pembayaran pajak 50.300 kendaraan bermotor dalam sehari setelah kebijakan tersebut diterapkan.
"Saya berpikir, daripada menunggu orang membayar Rp2 juta tanpa kepastian, lebih baik mendapatkan pemasukan langsung sebesar Rp250 ribu," pungkas KDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: