Hafitd Nervous, Assyifa Tenang, Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ade Sara

Hafitd Nervous, Assyifa Tenang, Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ade Sara

JAKARTA - Aparat Subdit Jatanras Polda Metro Jaya kemarin (3/4) mengadakan rekonstruksi kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), dengan tersangka pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19), dan Assyifa Ramadhani alias Syifa (19). Rekonstruksi pembunuhan yang terjadi awal bulan lalu itu dimulai sekitar pukul 10.30 di halaman parkir Mapolda Metro Jaya dan tol Bintara Km 41 Bekasi Barat. Saat rekonstruksi, peran korban digantikan salah seorang anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Selain dua tersangka, turut hadir pengacara tersangka dan orang tua korban, yakni Suroto dan Elisabeth Diana Dewayani. Selama rekonstruksi berlangsung, Syifa tampak tenang dan sesekali berbicara kepada penyidik untuk meluruskan kejadian yang sebenarnya. Perempuan berkacamata tersebut juga serius menjalani rekonstruksi dengan baik. Sementara itu, kekasihnya, Hafitd, terlihat nervous dan sesekali menyeka wajah dengan dua tangannya hingga pria berkacamata yang juga mantan kekasih korban tersebut meneteskan air mata. Sebanyak 43 adegan dilakukan saat rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu. Yakni, 40 adegan penjemputan hingga korban meninggal dunia diperagakan di Mapolda Metro Jaya dan 3 adegan pembuangan jenazah diperagakan di tol Bintara Bekasi, tempat jasad korban ditemukan. \"Pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHP dan 338 KUHP. Ancaman hukumannya adalah 20 tahun penjara,\" ujarnya. Kanit V Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Antonius AS mengatakan, pertemuan korban dengan tersangka hingga korban disiksa sampai meninggal dunia dilakukan dalam kurun waktu sepuluh jam. \"Tersangka takut korban kabur sehingga tersangka membuka baju korban,\" paparnya. Sementara itu, Elisabeth, ibunda Ade Sarah, yang hadir saat rekonstruksi sesekali mengerutkan wajah seperti menahan kesedihan. Meski demikian, Elisabeth tidak meneteskan air mata. Suroto, ayah korban, mondar-mandir menyaksikan setiap adegan yang dilakukan kedua tersangka ketika menghabisi nyawa anaknya. Bahkan, Suroto selalu mengabadikan setiap adegan tersebut dengan menggunakan kameranya. (agu/c6/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: