Agung Tinjau Layanan BPJS
KESAMBI– Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono meninjau ruang pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati (RSUDGJ), Kamis (3/4). Setelah meninjau lokasi ruang pelayanan, menteri asal Cirebon itu menilai pelayanan sudah di RSUDGJ sudah layak dan baik. Dalam kunjungan kerja ke Kota Cirebon, Agung Laksono menyempatkan untuk meninjau berbagai sudut ruangan di RS GJ. Salah satunya, ruang pelayanan BPJS di rumah sakit milik Pemerintah Kota Cirebon itu. Dari ruang kelas tiga hingga kelas satu, seluruhnya ditinjau untuk memastikan kualitasnya. Dalam kesempatan tersebut, Agung menilai kualitas pelayanan yang diberikan RS GJ kepada pasien BPJS sudah layak dan sesuai harapan. “Sudah bagus. Tinggal ditingkatkan pada beberapa bagian. Harus lebih bagus lagi,” ucapnya kepada Radar, Kamis (3/4). Menurut Agung Laksono, pelayanan kesehatan sangat penting bagi masyarakat miskin khususnya. Sebab, mereka hanya mengandalkan dari berbagai layanan pemerintah seperti jamkesmas maupun jamkesda. Sehingga, untuk memberikan pelayanan terbaik dan sesuai dengan keinginan masyarakat, rumah sakit wajib meningkatkan kualitas maupun kuantitas pelayanan tersebut. Pemerintah pusat, selalu memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah untuk memberikan berbagai fasilitas kemudahan bagi masyarakat dalam berobat maupun pendidikan. “Sudah banyak program pro rakyat yang digulirkan oleh pemerintah pusat. Baik di bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya,” ucap Agung. Direktur RSUDGJ drg Heru Purwanto MARS mengatakan, selama ini pihaknya selalu meningkatkan pelayanan kepada pasien. Baik dalam segi kualitas bangunan rawat inap dan lainnya, maupun penunjang pelayanan kesehatan lainnya. Seperti, alat-alat canggih bidang kesehatan. “Kami terus meningkatkan dan memperbaiki pelayanan. Itu menjadi fokus utama dalam menjamin kesehatan masyarakat,” ujarnya. Tidak hanya sampai disini, RS GJ akan terus meningkatkan ruang dan jumlah tenaga medis. Saat ini, RSUDGJ sudah mendeklarasikan diri bebas asap rokok, sampah dan ludah. Selain itu, alat penunjang medis sudah semakin lengkap dan canggih. Tidak hanya itu, lanjut Heru, pelayanan untuk pasien dari keluarga miskin ditempatkan dalam ruang rawat inap yang bersih dan memiliki pendingin ruangan. Sehingga, pasien kelas tiga sekalipun, merasakan kenyamanan dalam memulihkan sakitnya. Semua langkah tersebut, tidak lepas dari peran serta semua pihak. Baik internal RSUDGJ maupun eksternal. “Kami masih akan terus berbenah menuju lebih baik,” ucapnya. (ysf/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: