Warga Mengungsi karena Isu Tsunami
PATROL - Warga yang tinggal di daerah pesisir pantai di Kabupaten Indramayu, dibuat panik setelah menerima kabar ada tsunami yang akan menerjang wilayahnya. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan kepada masyarakat pada hari Kamis (3/4) di sejumlah daerah di Indonesia salah satunya Jawa Barat berpotensi terjadi tsunami. Gelombang tsunami tersebut akibat gempa bumi berkekuatan 8 skala richter yang terjadi pada kedalaman 10 km di pantai utara Chili, atau 240 barat laut Bombay India, Rabu (2/4) pagi. Pernyataan BMKG, tsunami diperkirakan hingga ke Indonesia. Akan terjadi di 115 lokasi kabupaten dan kota di 19 provinsi, salah satunya Jawa Barat. Mendengar kabar dari lembaga berkompeten itu, warga panik. “Tidak sedikit warga yang mengungsi ke tempat yang dianggap aman dari tsunami. Karena panik dan ketakutan setelah mendengar kabar akan ada tsunami hari ini (kemarin, red). Informasi tersebut dari media. Saya sendiri sempat mengungsi,” ujar Halimah (40), warga Desa Sukahaji Kecamatan Patrol, kemarin. Hal senada juga disampaikan Surip (50), warga Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur. Kabar bakal ada tsunami diketahui setelah salah seorang adiknya memberikan informasi tersebut. “Saya panik karena rumah saya dekat dengan laut. Sekarang bersama keluarga akan mengungsi ke tempat yang aman,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Camat Patrol Drs H Achmad Mansyur MSi mengatakan, pihaknya belum menerima instruksi dari pemerintah daerah untuk menyampaikan peringatan dini dan memberikan arahan kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir untuk menjauh dari pantai. BMKG melalui BNPB menetapkan status waspada, dan meminta pemerintah daerah yang berpotensi dilanda tsunami memberikan peringatan dini kepada masyarakat agar menjauhi pantai atau tepi sungai di dekat pantai. “Namun kami belum menerima instruksi tersebut. Di Kecamatan Patrol ada empat desa yang letaknya berada di pesisir pantai. Mudah-mudahan dan kita harapkan tsunami tidak terjadi di wilayah kita,” kata Mansyur. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: