Beda Kronologi versi Keluarga dan Warga, Penyebab Bocah SD Alami Luka Bakar Akibat Alkohol

TKP bocah SD terbakar akibat alkohol berada di belakang Masjid Ar Raafi kompleks RT 001 RW 011 Taman Hasna Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.-Khoirul Anwarudin-Radar Cirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kronologi luka bakar yang dialami bocah SD di Pamengkang, Kabupaten Cirebon, ternyata beda versi menurut keluarga dan warga.
Seorang siswa kelas 6 SD di Desa Pamengkang mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Korban berinisial EA itu, terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Hendra, Ketua RW 011 Taman Hasna mengungkap awal mula dugaan penyiraman cairan alkohol yang ditudingkan oleh keluarga korban terhadap anak-anak sebaya yang sedang bermain dengan korban, saat itu.
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan musibah yang jauh dari kata kesengajaan.
BACA JUGA:Soal Kasus Penyiraman Alkohol ke Siswa SD di Kota Cirebon, Begini Perkembangan Penyelidikan Polisi
Hendra mengungkapkan, peristiswa itu terjadi pada pada Minggu, 6 April 2025 siang. Lokasinya berada di belakang Masjid Ar Raafi kompleks RT 001 RW 011 Taman Hasna Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Saat itu, kata Hendra warga tengah melakukan kerja bakti untuk memperbaiki saluran air dan jalan yang rusak di Jalan Edelweis 4. Tempat warga kerja bakti, lokasinya tak jauh dari Masjid Ar Rafii.
"Sekitar jam setengah 1 siang, kita mendengar ada teriakan. Setelah kita cari, ternyata ada anak yang keluar dengan luka bakar di kakinya. Ya sudah saya teriak agar anak ini di bawa ke rumah sakit," ungkap Hendra kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, saat itu ada belasan anak yang sedang bermain dengan korban. Saat ditanya, anak-anak itu masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi.
BACA JUGA:Alkohol 90 Persen yang Disiramkan ke EA Diduga Bahan Kosmetik Ilegal, Polisi Bergerak
Namun setelah ditunjukan TKP nya, kata Hendra, ditemukan adanya jerigen berisi cairan bening. Dalam kemasan jerigen tersebut, tertulis sebuah merek hand sanitizer beserta keterangan komposisinya. Salah satunya, tertera kandungan alkohol sebesar 79,1 persen di kemasan tersebut.
"Jadi sebelumnya mereka itu mainan bakar-bakaran rumput disana, tapi sudah dipadamkan. Lalu setelah itu, mereka main perosotan di tanah. Jadi biar licin, mereka itu siram tanahnya pakai cairan itu," ujar Hendra.
"Mungkin karena sebelumnya mereka main bakar-bakaran, jadi terkena api sampai akhirnya jerigen itu meledak mengenai korban yang saat itu posisinya berada di bawah," ujarnya.
Korban yang merasa kepanasan kemudian berguling-guling ke tanah, bahkan ke kubangan air hingga pakaiannya kotor dan penuh dengan tanah. Sementara anak-anak lainnya merasa ketakutan dan tidak berani mendekati korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: