Rektor Unpad: Dokter PPDS Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Dikeluarkan dari Unpad

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menanggapi soal kasus seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) antesi di Fakultas Kedokterannya karena diduga memerkosa wanita penunggu pasien di RSHS Bandung.

Arief mengatakan pihaknya terpaksa memutuskan studi dokter residen tersebut karena tidak bisa memberi toleransi atas tindakan pelanggaran hukum dan norma.

Melansir dari beritasatu.com,"Kami akan segera melakukan tindak lanjut dalam bentuk pemutusan studi bagi yang bersangkutan,"kata Arief, Rabu (9/4).

Meskipun belum ada putusan dari pengadilan, akan tetapi Unpad menilai bahwa tindakan dokter PPDS tersebut terindikasi tindak pidana dugaan melakukan pelecehan seksual di RSHS Bandung.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Bocah SD yang Terbakar Akibat Cairan Alkohol

Masih menurut Arief, pihak Unpad melakukan aturan internal bahwa setiap mahasiswa, dosen maupun karyawan yang melakukan tindakan pidana akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Dengan sanksi pemutusan studi, Pelaku tidak tercatat lagi sebagai mahasiwa Unpad dan ia tidak dapat melakukan kegiatan lagi di lingkungan Unpad dan rumah sakit setempat," kata Arief.

Pihak Unpad dan RSHS masih berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk proses hukum terhadap dokter residen (PPDS) tersangka pelaku pemerkosaan tersebut agar korban mendapat keadilan.

"Koordinasi itu bukan hanya untuk mencegah kasus pemerkosaan dokter PPDS terhadap keluarga pasien seperti di RSHS, tetapi juga mengantisipasi terjadinya pelanggaran hukum, seperti perundungan di lingkungan kampus, khususnya pendidikan spesialis dan rumah sakit pendidikan,"ungkapnya.

BACA JUGA:Beda Kronologi versi Keluarga dan Warga, Penyebab Bocah SD Alami Luka Bakar Akibat Alkohol

Sumber: