Ada Anggaran Rp10 Miliar untuk Perbaikan Jalan Gebang - Pabuaran, Kapan Dimulai?

Anggaran perbaikan jalan rusak di Cirebon Timur mencapai Rp10 miliar dan akan dimulai pada Agustus 2025.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk perbaikan jalan di wilayah Gebang - Pabuaran.
Rencananya, proyek perbaikan jalan tersebut akan dimulai pada Bulan Agustus 2025.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Teguh Rusiana Merdeka menyatakan, gerakan masyarakat telah membuka mata pemerintah.
Dia pun menyebut, telah tersedia alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar untuk perbaikan jalan rusak.
BACA JUGA:Diterpa Isu Pembekuan, PWI Jabar Tegaskan Solid Dukung Hasil KLB Januari 2024
“Kurang lebih Rp10 miliar akan dialokasikan untuk betonisasi jalan ini (Gebang dan Karangmangun) sampai ujung Jalan Parbuaran. Saya mewakili DPRD, berterima kasih atas gerakan ini karena berhasil membuka mata pemerintah,” katanya.
Teguh mengingatkan bahwa dana tersebut masih dalam proses dan realisasinya akan membutuhkan pengawalan bersama.
"Saya berharap masyarakat Cirebon Timur untuk tetap konsisten mengawal janji pemerintah. Kalau sampai Agustus belum juga dikerjakan seperti yang dijanjikan, maka jangan salahkan masyarakat jika kembali turun ke jalan," ucapnya.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon telah berjanji akan memperbaiki jalan rusak di Cirebon Timur mulai pada bulan Agustus 2025.
BACA JUGA:HSG Sambut Baik Hadirnya PB IKA-PMII: Wadah Silaturahmi Alumni
"Kemarin permasalahan ini sudah dibicarakan oleh Forkompinda dan Insya Allah Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon pada bulan Agustus akan diperbaiki. Kita optimis menjadi Kabupaten Cirebon menjadi lebih baik," katanya.
Kombes Pol Sumarni mengungkapkan, kehadiran petugas kepolisian menjadi penegas bahwa Polri siap menjamin ruang demokrasi dan keamanan warga yang ingin menyampaikan aspirasi secara damai.
“Kami menghormati hak warga untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Yang penting tetap tertib, tidak anarkis, dan menjaga ketertiban bersama," ungkapnya.
Pada aksi tersebut, Koordinator aksi Dade Mustofa Efendi, menyebutkan aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan yang sudah menumpuk sejak lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: