Hadiri Haul, Tiga Warga Kecopetan

Hadiri Haul, Tiga Warga Kecopetan

CIREBON – Banyaknya warga yang datang dalam acara Haul di ponpes Bunter membuat ribuan jamaah yang berasal dari berbagai daerah tersebut berjubel serta berdesakan memadati sekitar lokasi, Sabtu malam (5/4). Padatnya warga yang datang tersebut dimanfaatkan para komplotan copet untuk beraksi mencari kelengahan para jamaah. Sehingga, tiga dari ratusan warga yang datang dalam acara haul tersebut mengalami kecopten dan kehilangan barang berharga mereka. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Radar Cirebon, aksi pencopetan tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa modus yang beragam. Para pelaku ada yang langsung mengambil dompet milik korban dan ada juga yang menggunakan cara menyilet tas korban terlebih dahulu sebelum mengambil barang bawaan korban. Korban Ny Rahmi (38), warga Kabupaten kuningan, kepada Radar Cirebon mengaku dirinya tidak sadar kalau dompet yang tersimpan di dalam tas telah raib. Ia baru menyadari ketika hendak membayar belanjaannya, “Saya kaget ketika mau bayar, dompet saya sudah hilang. Uang Rp200 ribu lebih saya simpan di dompet beserta surat-surat penting lainnya ikut hilang,” ujarnya. Kejadian serupa juga dialami teman satu rombongan asal Kabupaten Kuningan. Korban adalah Ny Fatmawati (30). Pelaku mengambil dua unit Handphone dan dompetnya dengan cara menyibek tas korban dengan silet. “ Tas saya disobek bagian bawah. Mungkin pelaku mengambil dompet dan 2 HP milik saya dengan cara menggunakan silet,” ungkapnya. Begitu pun dengan Fahmi (25). Pedagang sandal asal Desa Astanajapura, kabupaten Cirebon ini harus kehilangan uang ratusan ribu rupiah setelah sejumlah barang dagangannya hilang ada yang mencuri. “Kejadian seperti ini memang sering terjadi pada saat acara besar seperti ini. Pasti banyak orang yang jadi korban. Termasuk pedagang seperti saya,” katanya. Meski menjadi korban pencopetan dan pencurian, namun mereka tidak ada yang melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Mereka serempak berujar mengikhlaskan akan kehilangan barang miliknya. “Lapor polisi juga percuma. Mana mungkin polisi mau mencari pelaku copetnya. Terus bikin laporan juga harus bayar ke polisi. Dicari juga pasti susah. Saya sih sudah ikhlas kok,” lanjut fahmi. Sementara itu, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SH SIK melalui Kapolsek Astanajapura AKP Asep S. Fiqih SH menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap kejadian ini untuk kedepannya. Dan jika menjadi korban pencopetan atau tindak criminal lainnya, warga diminta jangan sungkan untuk melaporkannya ke polisi. “Kita sudah siapkan posko pelayanan di tempat-tempat yang mudah dilihat dan dijangkau para pengunjung. Tadi malam (Sabtu,red) kami berhasil mengembalikan 2 orang anak yang terpisah dengan orangtuannya. Kami jelaskan,” jelasnya (zak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: