Mei 2025, DPUPR Segera Perbaiki Jalan Swasembada Kesambi yang Rusak. Segini Anggarannya

Kondisi Jalan Swasembada saat usai hujan turun belum lama ini.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM -Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon sudah merencanakan pengaspalan ulang (hotmix) Jalan Swasembada, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon pada pertengahan bulan Mei 2025 mendatang.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi jalan yang selama ini dikeluhkan warga karena rusak dan berlubang.
Kegiatan hotmix ini merupakan bagian dari program perbaikan infrastruktur jalan yang rutin dilakukan oleh DPUPR guna meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Totong selaku Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon mengungkapkan, Jalan Swasembada telah masuk dalam program perbaikan infrastruktur tahun 2025 dan telah dianggarkan sebesar Rp200 juta dari APBD Kota Cirebon.
BACA JUGA:Holding Ultra Mikro BRI Tegaskan Komitmen Ciptakan Ekonomi Inklusif dan Kesetaraan Gender di Hari Kartini
"Dana atau anggaran sebesar Rp200 juta dari APBD Kota Cirebon akan digunakan untuk peningkatan jalan selebar tiga meter dengan teknik hotmix agar lebih awet dan nyaman dilalui masyarakat,"ungkapnya, Senin (21/4/2025).
Totong menjelaskan, pihaknya mengupayakan realisasi perbaikan tepat waktu dan tanpa kendala anggaran.
"Perbaikan ini penting karena mobilitas warga cukup tinggi di kawasan tersebut,” jelasnya.
Totong berharap agar perbaikan tidak hanya dilakukan di Jalan Swasembada saja. Beberapa ruas jalan lain yang kondisinya rusak di Kota Cirebon juga diharapkan dapat ditangani secara bertahap oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi di Cirebon Singgung Generasi Ciu dan Geng Motor, Begini Kata-katanya
“Masih ada beberapa ruas jalan lain yang kondisinya perlu penanganan. Kita berharap semuanya bisa diperbaiki secara bertahap demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,”ucapnya.
Warga sekitar menyambut baik rencana ini dan berharap proses perbaikan bisa berjalan lancar serta memberikan hasil yang maksimal.
"Terima kasih sudah menyampaikan. Memang mohon maaf, jalan seperti ini sudah banyak makan korban. Banyak yang jatuh, terutama di sekitar rumah kuning itu. Sampingnya langsung jalan dan kotak saluran. Dulu itu kali lebar, sekarang menyempit karena lahannya dipenuhi bangunan rumah. Saluran jadi tidak bisa menampung air,” ungkap Munawa warga setempat.
Menurutnya, kerusakan jalan Swasembada yang disebutkan sudah terjadi lebih dari lima tahun, termasuk sejak masa pandemi Covid-19. Akibat buruknya sistem drainase dan meningkatnya permukiman, air tak tertampung dengan baik dan menyebabkan jalan cepat rusak.
BACA JUGA:Pemdes Setu Kulon Mediasi Kasus Arisan Online yang Bikin Geger
“Sudah lima tahun lebih tidak diperbaiki. Drainase tidak mampu tampung air. Jadi kalau hujan itu seperti lautan. Jalan di sepanjang Swasembada ini bisa dibilang mati semua,"pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: