Penukaran Uang Jelang Pemilu Melonjak

Penukaran Uang Jelang Pemilu Melonjak

CIREBON - Selama masa kampanye dan jelang hari pencoblosan pemilihan legislatif (Pileg), penukaran uang disejumlah bank mengalami lonjakan. \"Lonjakan penukaran begitu mengangetkan jelang momen Pemilu ini. Dari hari Kamis (3/4) dan Jumat (4/4) lalu,\" katanya kepada Radar, Senin (7/4). Umumnya, ujar dia penukaran uang didominasi uang pecahan Rp10 ribu. Rata-rata, meminta dalam jumlah yang tidak sedikit, hingga puluhan juta rupiah. \"Ada nasabah yang tukar uang sampai Rp25 juta. Ada juga yang minta Rp50 juta, tapi realisasinya Rp25 juta,\" ujarnya. Diluar itu, lanjut dia, masih ada nasabah lain yang meminta penukaran uang dengan permintaan rata-rata Rp20 juta. \"Kami tidak bisa penuhi karena BRIS tidak sedia banyak untuk pecahan Rp10 ribuan. Umumnya nasabah ingin tukar yang Rp10 ribuan,\" terangnya. Ditanya, apa yang menjadi faktor lonjakan tersebut, Andi memprediksi penukaran uang tersebut untuk \"serangan fajar\". \"Mungkin karena lonjakan penukaran ini menjelang Pemilu. Herannya yang dicari pecahan Rp10 ribuan,\" tuturnya. Sementara itu, Area Manager Bank Danamon Cirebon, Yuliah Solihin mengungkapkan, penukaran uang jelang pemilu tidak mengalami lonjakan yang cukup berarti. \"Normal. Tidak banyak. Masih normal,\" katanya. Penukaran uang dari nasabah ke Bank Danamon didominasi pecahan Rp5 ribu dan Rp10 ribuan. \"Umumnya untuk traksaksional toko nasabah atau uang kembalian,\" tuturnya. Senada disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Management Intern Bank Indonesia KPw Cirebon, Aryo Setyoso. Di Bank Indonesia, menjelang Pemilu penukaran uang relatif normal. \"Karena kami fokusnya uang lusuh dan rusak. Mungkin di beberapa bank yang mengalami lonjakan. Tapi kalau di BI normal,\" jelasnya. (nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: