Ono Surono Bela Aura Cinta, Sebut Konten Kreator Mengeksploitasi Kemiskinan dan Lakukan Kekerasan Verbal

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono membela dan siap mendapingi Aura Cinta untuk mendapatkan hak-haknya.-@ono_surono-Instagram
RADARCIREBON.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ono Surono mengecam konten kreator yang saat ini mem-bully remaja putri asal Bekasi, Aura Cinta pasca berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ramai di media sosial (medsos).
Ono Surono menilai, konten kreator jangan melakukan eksploitasi kemiskinan dan kekerasan verbal terhadap Aura Cinta.
Dalam keterangannya melalui sebuah tayangan video yang diunggah dalam akun medsos Instagram, Ono Surono mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Aura Cinta adalah sesuatu yang positif.
Pasalnya, ana seusia belasan tahun sudah bisa menyampaikan permasalahan rakyat di medsos-nya, yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab pemimpinnya.
BACA JUGA:Kadispora Kota Cirebon Bongkar Paksa Rantai dan Gembok di Stadion Bima Cirebon
“Hal ini sangat normatif ya, menurut saya dan perlu diapresiasi, karena jarang sekali anak seumur itu bisa menyampaikan dengan sangat terbuka dan sangat cerdas," ujar Ono, dikutip, Senin 28 April 2025.
Bahkan, Ono Surono menilai jika Aura Cinta adalah salah satu calon pemimpin bangsa di masa depan. Tapi, justru dia merasa ironi melihat Aura Cinta yang kini dihujat habis-habisan oleh publik.
"Di media sosial konten-konten kreator melakukan eksploitasi terhadap kemiskinan dan juga kekerasan verbal terhadap Aura Cinta.”
“Nah, ini lah yang sangat berbahaya mereka kan hanya menguntungkan untuk dirinya supaya postingannya viral, mendapatkan keuntungan adsense dari Youtube, Instagram, TikTok, Facebook dan sebagainya," jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini.
Hujatan yang dilakukan para konten kreator terhadap Aura Cinta bisa membuat mentalnya rusak dan membuat generasi muda lainnya tak berani untuk bersuara.
Dalam kesempatan ini, politisi asal Indramayu ini menegaskan bahwa dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak, pada Pasal 6 bahwa anak mendapatkan hak dan perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi dan seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan dan perlakuan lainnya.
BACA JUGA:Pengemudi Bales Pesan WA, Mobil Terperosok di Halaman GOR Ewangga Kuningan
BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Lohbener Indramayu, Diduga Akibat Korsleting Listrik
"Yan terjadi saat ini, sudah ada eksploitasi tentang kemiskinan dan ada kekerasan. Maka, dalam Perda ini siapapun yang mengetahui ada perlakuan seperti itu, kalau mereka tidak memberitahukan, mereka akan diancam penjara 3 bulan dan denda Rp 50 juta, tapi saya yakin ada pidana-pidana lainnya yang diatur oleh undang-undang," bebernya.
Oleh sebab itu, PDI Perjuangan dengan melakukan kajian hukum untuk melakukan pendampingan terhadap Aura Cinta guna mendapatkan hak-haknya.
Ono pun menegaskan, kepada para konten kreator, baik pejabat atau bukan, untuk segera bertaubat. “Tobatlah, dosa anda, hatur nuhun,” tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat perdebatan dengan Aura Cinta dalam sebuah pertemuan dengan para korban penggusuran rumah di bantaran sungai Bekasi.
Aura Cinta merupakan seorang remaja wanita lulusan SMA asal Bekasi, yang orang tuanya menjadi korban penggusuran rumah di bantaran Sungai Bekasi.
BACA JUGA:DPRD Desak Perbup Pemajuan Kebudayaan Segera Diterbitkan
BACA JUGA:KAI Daop 3 Cirebon Kolaborasi dengan Ikasmanda'93 Gelar Donor Darah di Stasiun Cirebon
Dalam dialog itu, Aura mempersoalkan kebijakan pelarangan acara perpisahan sekolah yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
"Kalau tanpa perpisahan, emang kehilangan kenangan? Kenangan bukan pada saat perpisahan, tapi kenangan indah itu saat proses belajar selama tiga tahun," ujar Dedi.
"Enggak juga sih, Pak. saya ngerasa udah lulus. Kalau gak ada perpisahan, kita tuh gak bisa ngumpul bareng atau ngerasin interaktif sama teman gitu," ujar Aura.
Aura Cinta menilai, wisuda atau acara perpisahan tetap penting sebagai bentuk kenangan bersama teman-teman, meski dengan biaya yang minimal.
Namun Dedi menegaskan, kebijakan melarang perpisahan dan study tour diberlakukan untuk meringankan beban orangtua siswa.
BACA JUGA:Subagja Ngaku Punya Hak Sebagai Pengelola Stadion Bima Cirebon, Irawan: Mereka Gembok Haknya Apa?
BACA JUGA:Parade Busana dari Limbah Sambut Hari Bumi
Video perdebatan antara Aura Cinta dengan Dedi Mulyadi pun beredar luas di media sosial dan viral.
Dari video tersebut muncul komentar yang beragam dari netizen. Ada yang membela sang gubernur ada pula yang membela Aura Cinta.
Kendati demikian, Dedi Mulyadi tetap memberikan apresiasi kepada Aura Cinta. Hal itu terungkap dalam unggahan videonya kala berdebat dengan Aura.
"Anak cerdas, berani mengemukakan pendapat #sikap #karakter," tulis Dedi Mulyadi seperti dikutip Instagramnya yang tayang pada Minggu 27 April 2025. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase