Pengawasan UN Jangan Berlebihan
KETUA Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Cirebon Drs Halim Faletehan MM mengatakan, soal UN untuk sekolah swasta sama dengan soal UN di sekolah negeri. Selama ini, pihak sekolah swasta telah melakukan langkah upaya lahir batin agar siswa dapat lulus UN. Terkait UN, pengawasan di sekolah swasta sangat ketat. “Seperti tidak percaya sekolah swasta. Kami tidak akan menciderai UN,” terangnya kepada Radar, kemarin. Karena itu, Halim meminta kepada Disdik Kota Cirebon dan polisi agar menjaga sekolah swasta sekadarnya saja dan tidak berlebihan. Sekolah swasta, lanjutnya, memahami pelaksanaan UN harus berkualitas, jujur, dan lancar. Hal itu menjadi acuan sekolah swasta dalam menggelar ujian. Termasuk tidak melakukan upaya membocorkan soal UN yang datang dengan pengawalan ketat. “Soal disimpan di disdik. Satu jam sebelum pelaksanaan UN, soal baru datang ke sekolah. Tidak ada waktu untuk membocorkan UN,” paparnya. Selain itu, UN disebut menjadi standar kualitas sekolah. BPMPS, kata Halim, memasrahkan hasil UN kepada siswa. Pasalnya, upaya yang dilakukan sudah maksimal. Sementara itu, Disdik Kota Cirebon berkomitmen kuat untuk menggelar UN secara jujur dan bermartabat. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan selama tiga tahun menimba ilmu, khususnya bagi pelajar itu sendiri. Hal ini disampaikan Kepala Disdik Kota Cirebon, DR H Wahyo MPd, Rabu (9/4). Sejak pertama kali dilantik sebagai Kepala Disdik Kota Cirebon tiga minggu yang lalu, Wahyo langsung mendapatkan tugas menyelenggarakan UN sesuai dengan semangat pendidikan. Jabatan Kepala Disdik bukan yang pertama diemban Wahyo. Pada beberapa tahun silam, Wahyo pernah menjabat sebagai Kepala Disdik Kota Cirebon. Karena itu, pengalaman UN bukan kali pertama dihadapi tahun ini. “Ini bukan pengalaman pertama menghadapi UN. Tapi, UN sekarang berbeda dengan UN beberapa tahun silam,” ujar Wahyo. Karena itu, setelah resmi menjabat sebagai Kepala Disdik, Wahyo langsung menggelar rapat internal dalam membahas pelaksanaan UN tahun 2014 ini. Menurut pria yang pernah menjabat Kepala Bappeda itu, pesan yang disampaikan wali kota dalam berbagai kesempatan agar Disdik melaksanakan UN dengan baik, menjadi pendorong semangat lebih pihaknya dalam menyukseskan penyelenggaraan ujian yang digelar serempak di seluruh Indonesia itu. UN merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan studi bagi siswa. Dalam pelaksanaannya, harus digelar secara jujur dan transparan. “Kami bekerja atas dasar sistem. Selama ini, sistem pelaksanaan UN sudah berjalan baik,” tukasnya. Wahyo mengingatkan siswa yang akan mengikuti UN agar tidak terbujuk kunci jawaban palsu yang biasanya beredar menjelang UN. Sebab, dipastikan kunci jawaban tersebut menyesatkan dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. “Harus jujur dan percaya diri. Terpenting berusaha dan berdoa. Soal UN tidak akan jauh dari apa yang pernah diajarkan guru di sekolah,” ujarnya. Dengan tingkat batas minimal nilai kelulusan yang meningkat, siswa dituntut untuk lebih aktif belajar. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: