Surabraja dan Almaz Teken Pakta Integritas Untuk Berkomitmen Tingkatkan Ekonomi Warga

Ketua Komite PT SBCR Surabraja H Abdul Qodir (Tiga dari kiri) foto Bersama Owner Almaz Okta Wirawan SE, usai penandatangan komitmen syariah dalam berusaha, Rabu 14 Mei 2025.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Surabraja membangun komitmen bersama Fried Chicken Saudi Nomor 1 di Indonesia Almaz.
Kesepakatan perusahaan dibawah naungan PT Siradj Badawi Tjukup Rupiah (SBCR) dengan PT Abuya Berkah Indonesia Makmur tersebut sungguh berbeda, mengingat keduanya bertekad menciptakan ekosistem atau kultur syariah dalam berusaha.
Informasi yang dihimpun, keduanya menandatangani kesepakatan pola transaksi, hingga berjanji mendahulukan syariah Islam dari pada sekedar untung rugi semata dalam praktik bisnisnya.
Kesepakatan kedua belah pihak terjadi, Rabu 14 Mei 2025 di halaman produsen kecap dan saus Surabraja, Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
BACA JUGA:Lindungi Anak di Ruang Digital, Dedi Mulyadi dan Menkomdigi Sosialisasikan PP Tunas ke Pelajar
BACA JUGA:Sewa iPhone Makin Diminati, Kebutuhan atau Sekadar Flexing?
Turut hadir secara langsung owner PT SBCR Hj Rupiah, Ketua Komite PT SBCR H Abdul Qodir MM didampingi Sekretaris Komite PT SBCR H Syefi K Yaman, Komite Syariah Ustadz Dr Erwandi Tarmidzi MA, Komite Marketing H Syarif Hidayatullah, Presiden Direktur PT SBCR H Mohammad Yusuf, Direktur Keuangan & Umum DR Ir Adam Safitri ST MT, Direktur Marketing Vivaldina Rahmatullah, Direktur Produksi Dede Nurkholis dan Direktur IT Abu Jihad Ibnu Lailatul Qadar.
Owner sekaligus Direktur Utama Almaz Okta Wirawan SE juga hadir didampingi isteri tercinta dan jajaran direksi beserta aggregator Ustadz Rendy Saputra.
Selain mencicipi produk-produk Surabraja, Okta juga tampak sumringah bisa melihat langsung proses produksi saus cabe dan tomat yang baru dan modern dimana produk yang dihasilkan digunakannya untuk semua outlet Almaz di seluruh penjuru Indonesia.
“Saya merasa sangat bangga bisa hadir dan ikut menyaksikan serta belajar dengan para senior disini, harusnya hari ini ada pembukaan outlet ke 99 dan 100 saya, tapi saya undur karena pentingnya komitmen yang dibangun hari ini,” ungkap Okta.
BACA JUGA:Bisa Dapat Cuan, Punya Emas Jangan Dibiarkan Saja Padahal Ada Layanan Konsinyasi di Galeri 24
BACA JUGA:Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat, Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Menurut Okta, pada awal-awal perusahaannya tumbuh sudah tinggal teken MoU dengan brand lain. Lalu, ada pihak yang memberitahu, bahwa ada produsen saus di Cirebon owner-nya soleh semua, senang menyantuni anak yatim, membangun pondok pesantren, sehingga tidak fikir panjang ia langsung cancel calon mitranya dan menggandeng Surabraja.
“Kalau kedua pihak ber-muamalah dalam kebaikan Insya Allah akan berkah untuk semua, apalagi Surabraja dengan owner-nya Hj Rupiah, sosok yang sangat menginspirasi kita anak muda,” terangnya.
Ketua Komite PT SBCR H Abdul Qodir menjelaskan, sama seperti Almaz yang mengakui selama ini perusahaannya menjadi contoh di Indonesia dimana sangat mampu tumbuh berkembang dan maju tanpa riba dan berhutang di Bank.
“Sama seperti kami, ternyata Almaz rindu menegakkan syariah dalam usahanya, mungkin doa-doa orang baik dan soleh inilah kita akhirnya dipertemukan. Sehingga fakta integritas sebuah komitmen kerja sama berusaha kita tandatangani sekarang ini,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Bang Haq itu membenarkan ceramah Ust Erwandi Tarmidzi MA bahwa tidak mungkin tanpa campur tangan Allah SWT kerja sama Surabraja dengan Almaz ini. Mengingat Almaz dan Surabraja verada di dua lokasi yang berjauhan.
BACA JUGA:Nasabah Arisan Bodong di Cirebon Rugi Lebih dari Rp1 Miliar
BACA JUGA:Bukan Pelecehan Seksual, Penyebab DS Dipecat RS Pertamina Cirebon Ternyata Gara-gara Ini
“Semoga kerja sama ini kedepan semakin kuat, karena jaringan Almaz semakin besar begitu juga kami. Ingat pesan Ust Rendy dalam sambutan tadi bahwa selama ini ketika dakwah mengajak publik untuk bersyariah dalam usaha, mereka simple sekali menjawab mana buktinya, dan sekarang sudah ada buktinya Almaz dengan Surabraja contohnya,” jelasnya.
Bang Haq juga mengaku sangat bersemangat menjadi pihak yang ikut serta membuat sejarah, mungkin satu-satunya ini terjadi dua perusahaan menandatangani komitmen syariah dan menerapkan semua transaksi kedua Perusahaan secara soleh atau benar menurut ajaran agama Islam.
“Ekonomi keummatan itu ya seperti ini, bagaimana penerapan sistem secara benar di perusahaan, sehingga yang terlibat menjadi karyawan juga ikut terlibat dalam kebenaran serta customer yang mengonsumsi produknya juga ikut menikmati produk yang baik secara fisik juga baik secara syariah,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase