Jabar Tertarik Furikake, Olahan Pangan Khas Jepang yang Bisa Cegah Malnutrisi

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman melaksanakan pertemuan dengan delegasi pengusaha dari Jepang, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 14 Mei 2025.-Biro Adpim Jabar-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman menyatakan ketertarikannya terhadap Furikake, olahan pangan khas Jepang, sebagai alternatif asupan gizi untuk mencegah malnutrisi di Jabar.
Furikake merupakan campuran sayuran, rempah-rempah, ikan, hingga daging yang dikeringkan menggunakan teknologi khusus tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya.
Produk ini berbentuk serbuk kering menyerupai abon, praktis, dan memiliki daya tahan hingga satu tahun.
"Kami baru saja berdiskusi dengan rekan-rekan dari International Furikake Association (IFA). Kami bertukar pengalaman mengenai pengelolaan makanan bergizi tinggi, baik berbasis protein hewani maupun nabati," ujar Herman di Kota Bandung, Rabu 14 Mei 2025.
BACA JUGA:Pembentukan Kopdes Merah Putih di Kabupaten Cirebon Mulai Digenjot, Target 412 dan 12 Kelurahan
BACA JUGA:Hadiri Halal Bihalal PCNU, Wakil Walikota Cirebon: NU Adalah Rumah Besar Saya
BACA JUGA:Pencegahan Dini, Warga Kesenden Berbondong-bondong Cek Kesehatan Gratis dan Donor Darah
Menurutnya, Furikake dapat menjadi solusi praktis untuk menambah asupan gizi, terutama bagi anak-anak dan masyarakat umum di Jabar yang masih menghadapi tantangan stunting.
"Saat ini prevalensi stunting di Jabar masih berada di kisaran 16 persen. Target kami ke depan adalah menurunkannya hingga di bawah 5 persen. Salah satu kuncinya tentu dengan meningkatkan asupan nutrisi anak-anak," ucap Herman.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, lanjut Herman, tengah menjajaki potensi kerja sama untuk memproduksi Furikake secara lokal dengan transfer teknologi dari Jepang.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan pembangunan pabrik Furikake di daerah-daerah dengan prevalensi stunting tinggi.
"Kami terbuka terhadap investasi di sektor ini. Selain untuk pemenuhan gizi masyarakat, ini juga memiliki nilai ekonomi.”
BACA JUGA:Jembatan Viral Ciniru-Maleber Baru 60 Persen Dibangun, Google Map Sudah Kasih Nama Saja
BACA JUGA:Surabraja dan Almaz Teken Fakta Integritas Untuk Beromitmen Tingkatkan Ekonomi Warga
BACA JUGA:Polisi Amankan 34 Motor Hasil Curian, Bagi yang Kehilangan Bisa Datang ke Mapolresta Cirebon
“Jika diproduksi di Jawa Barat, Furikake bahkan berpeluang untuk diekspor kembali ke Jepang," katanya.
Herman menambahkan, Jabar memiliki kekayaan bahan pangan seperti sayuran, rempah, hasil peternakan, dan perikanan yang sangat mendukung pengembangan Furikake secara lokal.
Sementara itu, Direktur International Furikake Association, Shintaro Matsue, menyambut baik peluang kerja sama ini. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat Jabar melalui produk Furikake.
"Saya siap bekerja sama dengan Pemprov Jabar untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak hingga orang dewasa," ujar Matsue. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase