Lawan Chelsea, Bayar Rp95 M Dulu
KIPER Atletico Madrid Thibaut Curtois terancam tak bisa tampil di semifinal jika klubnya bertemu Chelsea. Sebab, dia sejatinya terikat kontrak dengan Chelsea. Statusnya di Atletico hanya sebagai pinjaman. Dalam kerjasama antara kedua klub, kiper muda Belgia itu tak boleh dipasang jika melawan Chelsea yang notabene adalah klub induk (parent club) Curtois. Tapi, media Spanyol AS melaporkan bahwa ada solusi jika ingin kiper tersebut tetap bermain. Caranya, membayar EUR 3 juta per laga. Karena laga semifinal digelar dua leg, berarti klub berjuluk Los Rojiblancos itu harus membayar total kompnesasi EUR 6 juta alias Rp95 miliar. \"Ini adalah jumlah yang tak bisa kami bayar,\" kata Presiden Atletico, Enrique Cerezo seperti dikutip Football Espana. Sistem yang mengikat pemain pinjaman dan klub induk memang terkesan menggelikan. Mengapa pemain yang dipinjamkan tetap harus dicegah melawan klub induk. Meski hanya berstatus pinjaman, bukankah klub peminjam berhak memaksimalkan peran pemain tersebut? Namun, klub rupanya tak ingin pemain pinjaman justru menghancurkan klub yang mengikat mereka kontrak full. Pemain Spanyol era awal 2000 Fernando Morientes pernah melakukannya. Pada musim 2003-2004 dia dipinjamkan Real Madrid ke Monaco. Saat melawan Real, Morientes memborong dua gol di perempat final Liga Champions untuk lolos ke semifinal. Real terjungkal bahkan Monaco finis sebagai runner-up. Morientes mengakhiri musim indah itu sebagai top scorer dengan koleksi sembilan gol. Larangan melawan klub tertentu sejatinya tidak diperbolehkan UEFA. Namun, tak ada yang bisa mencegah satu klub memagari seorang pemain dengan klausul-klausul tertentu. Yakni, pemain tetap bisa berlaga jika mereka membayar kompensasi. (aga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: