Mimpi yang Sirna
MUENCHEN - David Moyes dan seluruh pemain Manchester United sempat menggantungkan harapan setinggi langit. Mereka bermimpi bisa lolos ke semifinal dengan memenangi leg kedua perempatfinal Liga Champions di Allianz Arena, kandang juara bertahan Bayern Muenchen kemarin (10/4). Full back kiri Patrice Evra membuka mimpi itu lewat gol spektakuler pada menit ke-57. Andaikata skor 0-1 tetap bertahan, United yang berstatus sebagai underdog akan melangkah ke empat besar. Sebab pada leg pertama di Old Trafford pekan lalu, United bermain imbang 1-1. Tetapi kegembiraan pasukan Moyes hilang dalam waktu sekejap, hanya 22 detik saja! Saat euforia gol Evra masih terasa mengalir di darah fans United, Bayern secepat kilat bisa menyamakan kedudukan. Sundulan Mario Mandzukic meneruskan umpan silang Franck Ribery membuat mental Nemanja Vidic dkk berada di titik terendah. Setelah itu, pembantaian pun dimulai. Dalam tempo 17 menit, Bayern berhasil menambah dua gol lain melalui sontekan jarak dekat Thomas Mueller (68’) dan aksi solo khas Arjen Robben (76’). Bayern menang 3-1 dan melenting ke semifinal dengan agregat 4-2. “Tidak mudah melawan tim Inggris. Mereka bermain solid dan melakukan serangan balik cepat. Ruang geraknya menjadi sangat terbatas,’’ ucap Der Trainer Bayern Pep Guardiola seperti dilansir Bild. “Tetapi saya sangat, sangat, bangga kepada para pemain saya,’’ imbuh pelatih asal Spanyol. Meski sudah diprediksi, eliminasi itu bagi United tetaplah sebuah pukulan berat. Sebab, partai kemarin bisa saja menjadi laga terakhir Setan Merah di Liga Champions setidaknya dalam 18 bulan ke depan. Sebagai tim yang menempati posisi ketujuh Premier League, sulit sekali bagi United untuk ke Liga Champions season depan. Kalau musim depan United menembus empat besar, mereka baru bisa berlaga di kompetisi paling elit di Eropa itu September 2015. Moyes pun kembali mencatat rekor baru yang tak impresif. Dia adalah manajer pertama United yang gagal lolos ke Liga Champions setelah 18 musim beruntun. Terakhir kali juara 20 kali Liga Inggris itu absen di Liga Champions musim 1995-1996. Moyes menyebut gaya bertahan United pada babak kedua seperti “anak sekolahan”. Namun Manajer asal Skotlandia itu mencoba untuk melupakan tragedi itu. Dia akan fokus untuk membangun ulang kekuatan timnya musim depan. “Kelihatannya kami memang tidak akan bermain di Liga Champions. Namun saya percaya, itu hanya terjadi setahun,’’ ucap Moyes kepada Sky Sports. “Kami harus melakukan perombakan dan tetap fokus untuk bisa kembali ke kompetisi ini. Ini adalah kompetisi yang luar biasa. Kami sangat menikmatinya. Dan tidak memalukan tersingkir di tangan Bayern Muenchen,’’ imbuh eks bos Everton itu. (nur/ruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: