Lintas Parpol Minta Pemilu Ulang

Lintas Parpol Minta Pemilu Ulang

INDRAMAYU – Sejumlah perwakilan partai politik yang tergabung dalam lintas parpol mendatangi kantor Panwaslu Kabupaten Indramayu dan Kantor KPU Indramayu, Kamis (10/4). Kedatangan mereka untuk mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pelaksanaan pemilu 9 April 2014. Salah satu tuntutan mereka adalah minta agar pemilu diulang. Perwakilan lintas parpol yang hadir diantaranya Ir Kadiman dan Round Indra Pribadi (Partai Demokrat), Edi Sugianto (PAN), Agung Mardianto MAg (PKS), Sona Susanto (Nasdem), dan Kiai Nuramin (PKPI). “Kami benar-benar kecewa dengan pelaksanaan pemilu legislatif yang amburadul, dan minta agar pemilu diulang,” ujar Kadiman dengan suara lantang. Kadiman mengungkapkan, pelaksanaan pemilu 9 April sangat tidak profesional. Hal itu dibuktikan dengan kasus surat suara tertukar yang terjadi di sejumlah kecamatan. Kalau pihak KPU cermat dan teliti, ujarnya, mestinya tidak perlu ada kejadian surat suara yang tertukar dengan daerah pemilihan lain. Sementara Edi Sugianto mempertanyakan masalah kejadian mati lampu di sejumlah wilayah, pada saat proses penghitungan suara sedang berlangsung. Menurutnya, hal tersebut sangat rawan untuk terjadi kecurangan. “Saya jadi curiga kenapa ada kejadian mati lampu pada saat proses penghitungan suara. Padahal mestinya tidak boleh ada kejadian seperti ini. Untuk itulah kami minta agar pemilu diulang,” tandasnya. Sedangkan Agung Mardianto dari PKS menyoroti tentang maraknya money politic di lapangan menjelang pemilu 9 April 2014. Ia berharap Panwaslu maupun KPU bisa melakukan tindakan tegas terhadap pelaku money politic yang telah merusak demokrasi. Anggota Panwaslu, Supandi SPdI mengatakan, panwaslu masih terus menginventarisir berbagai temuan maupun kejadian di lapangan pada saat pemilu. Menurutnya, panwaslu juga ikut prihatin atas kejadian tertukarnya surat suara. Pasalnya sejak awal panwaslu sudah mengingatkan, agar saat pelipatan dan penyortiran surat suara dilakukan dengan teliti. “Adanya surat suara yang tertukar dan baru ketahuan saat sudah di TPS, tentunya akibat ketidakcermatan saat melakukan sortir dan pelipatan surat suara,” ujar Supandi. Supandi juga menyesalkan kejadian mati lampu pada saat hari pemungutan suara. Pasalnya, panwaslu sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN untuk dilakukan penambahan daya, agar pada saat hari pemungutan suara tidak terjadi pemadaman. Namun kenyataannya justru terjadi pemadaman yang cukup lama di sejumlah wilayah, seperti Karangampel, Juntinyuat, Jatibarang, dan lain-lain. Sementera Komisioner KPU Indramayu, Drs H Madri mengatakan, untuk kejadian surat suara yang tertukar maka akan dilakukan pemilu ulang. Menurutnya, sesuai dengan petunjuk dari KPU Pusat, pemilun ulang hanya akan dilakukan di TPS yang terjadi kasus tertukarnya surat suara. “Sesuai dengan surat edaran dari KPU Pusat, untuk TPS yang surat suaranya tertukar maka akan dilakukan pencoblosan ulang. Jadi tidak mungkin kalau diulang secara keseluruhan,” tandasnya. Mengenai kejadian mati lampu saat penghitungan suara, Madri juga merasa ikut prihatin atas kejadian tersebut. Pasalnya, PLN sebenarnya telah menyatakan siap untuk menjamin tidak akan ada pemadaman pada saat hari pemungutan suara. Madri menambahkan, pada saat terjadi pemadaman aliran listrik, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada PPK maupun PPS agar menghentikan penghitungan sampai listrik nyala kembali. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: