Mau Diterima Kerja Harus Bayar Rp4 juta? Ini Kata Tokoh Cirebon Timur

Mau Diterima Kerja Harus Bayar Rp4 juta? Ini Kata Tokoh Cirebon Timur

ILUSTRASI. Para pencari kerja harus membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi agar bisa diterima kerja.--radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Di tengah sulitnya mencari lapangan kerja, beredar kabar jika ingin diterima harus bayar sejumlah uang sebagai syarat.

Uang syarat itu sebagai biaya administrasi. Jika berani bayar, dijamin bisa diterima kerja di perusahaan atau pabrik yang dituju.

Kabar tersebut diduga terjadi di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Cirebon khususnya wilayah Cirebon Timur atau Cirtim.

Para pencari kerja yang ingin diterima di perusahaan atau pabrik yang ada di wilayah Cirtim, harus rela membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi.

BACA JUGA:Kebakaran di Indramayu, Warga Arahan Rugi Ratusan Juta

Nominal uang administrasi bervariasi. Satu orang bisa dipatok hingga mencapai jutaan rupiah.

Pemerhati Sosial yang juga seorang tokoh di Cirebon Timur, memberikan tanggapan atas kabar yang beredar.

Menurutnya, kabar tersebut bukan lagi rahasia umum. Dirinya sudah sering menerima keluhan dari para calon tenaga kerja yang hendak melamar pekerjaan tetapi harus membayar sejumlah uang.

Adanya gelaran pameran bursa kerja yang dilaksanakan oleh instansi atau lembaga tertentu milik pemerintah, menurutnya hanya formalitas.

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Fokuskan Tiga Strategi Utama dalam Mitigasi Bencana

"Sudah bukan rahasia umum di tataran para pencari kerja. Kadang ada yang tertarik dan menaruh harapan dengan job fair yang diselenggarakan, tapi sepertinya hanya formalitas," ucapnya lewat pesan singkat yang dikirimkan kepada radarcirebon.com, Kamis 15 Mei 2025.

Dijelaskan lebih lanjut, para pencari kerja yang harus membayar sejumlah uang agar bisa diterima, keluhan tersebut sudah sering diterimanya.

Ketentuan harus membayar sejumlah uang, tidak hanya berlaku untuk warga luar daerah, namun warga Cirebon Timur sendiri diberlakukan sama.

"Itu keluhan yang disampaikan oleh warga Cirtim ketika mencoba masuk ke pabrik di Wilayah Timur," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: