Petugas KPPS Rawan Depresi

Petugas KPPS Rawan Depresi

BONGAS – Tidak hanya calon anggota legislatif (caleg), para penyelanggara pemilu juga rawan terserang depresi. Lelah dan stres akibat ribetnya pengisian adminstrasi saat maupun pasca penghitungan suara Pemilu, dituding menjadi penyebabnya. Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bongas, M Gozali mengatakan faktor cuaca yang tidak bersahabat juga mendorong fisik para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi drop yang berujung depresi. “Hari H Pemilu kemarin, benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Penghitungan surat suara saja, baru selesai jam 12 malam,” kata Gozali kepada Radar, Kamis (10/4). Diakuinya, hari H pemungutan dan penghitungan suara atau Rabu (9/4) yang diwarnai hujan deras dan mati lampu membuat petugas KPPS yang kebanyakan berusia di atas 40 tahun mengalami stres. Sebab mereka terpaksa bekerja hingga larut malam bahkan dini hari sehingga banyak menguras tenaga. Karena letih akibat jam kerja berlebih, kerap terjadi kesalahan yang dibuat oleh petugas KPPS saat mengisi hasil rekap administrasi. Akibatnya beberapa item pekerjaan terpaksa diulang. Proses berikutnya yang tidak kalah melelahkan adalah membuat berita acara yang bertumpuk-tumpuk, belum lagi melayani tanda tangan para saksi. Imbasnya, sebanyak 909 petugas KPPS yang bertugas di 101 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kecamatan Bongas mengalami kelelahan. Sebagian diantaranya rawan terserang depresi. “Belum ada laporan petugas KPPS dibawa ke RS atau Puskesma s, mudah-mudahan jangan sampai. Kita sarankan mereka istirahat dulu meskipun rekapitulasi penghitungan suara di TPS nantinya molor,” kata Gozali. Hal senada disampaikan anggota PPK Bongas, Badrun SAg. Dari monitornya di sejumlah TPS saat hari H Pemilu, ada KPPS yang baru selesai melakukan rekap surat suara pada pukul 03.00 dini hari. Beberapa diantaranya yang sudah benar-benar kelelahan, disarankan melanjutkan pekerjaan esok hari. “Faktor kelelahan ini yang membuat pekerjaan bisa amburadul. Kita sarankan mereka untuk istirahat dan melanjutkannya sampai kondisi fisik benar-benar pulih,” terangnya. Badrun menegaskan, kinerja petugas KPPS sepatutnya harus mendapat apresiasi dari semua pihak. Pasalnya, meski dengan honor yang terbatas mereka tetap melaksanakan tanggung jawab dengan baik. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: