KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Istighosah dan Seminar dalam rangka Pengusulan Kiai Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional.--radarcirebon.com

BACA JUGA:Berdaya dan Berjaya: Kisah Move Leather Jadi UMKM Tangguh Lewat Pertamina UMK Academy

Dari tangan dinginnya, lahir sosok-sosok tokoh nasional seperti Prof KH Ibrahim Hosen, yang mendapat laqab Mujtahid Fatwanya Indonesia karena kontribusinya yang sangat penting di dalam perumusan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Tidak saja dalam bidang fiqih, Kiai Abbas juga ‘melahirkan’ tokoh penting dalam bidang Al-Qur’an, yaitu KH Tubagus Sholeh Ma’mun dan KH Jawahir Dahlan. 

Keduanya menjadi sosok yang terlibat dalam pendirian Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama bersama KH Abdul Wahid Hasyim.

Di Nahdlatul Ulama, Kiai Abbas juga tercatat turut terlibat aktif dalam berbagai pertemuan di tingkat cabang hingga nasional.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pengusungan Kiai Abbas menjadi Pahlawan Nasional menjadi penting. Sebab, Kiai Abbas adalah milik bangsa Indonesia yang perjuangannya harus terus dilanjutkan.

"Perjuangan Kiai Abbas masih harus dilanjutkan. Jika melihat pada hal tersebut, Kiai Abbas telah memulai dan kita harus terus melanjutkan perjuangan ini untuk masa kini dan masa depan yang lebih baik. Pengusungan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional adalah ikhtiar menuju ke sana," kata KH Mustahdi.

BACA JUGA:Jadi Kantong PMI di Indonesia, Kabupaten Cirebon Menuju Pusat Migran Legal dan Terlatih

Senada dengan KH Mustahdi, Penjabat Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH Aris Ni'matullah, meyakini Kiai Abbas sendiri tidak berkenan dengan gelar Pahlawan Nasional itu. 

Namun begitu, sebagai santri atau murid-muridnya, tentu saja ingin menempatkan nama KH Abbas dalam posisi yang sebenarnya. 

"Hanya itu yang bisa diberikan kepada beliau," kata KH Aris Ni'matullah.

Perjuangan Kiai Abbas ditunjukkan keberangkatannya dalam Perang 10 November 1945. 

Meskipun jauhnya melebihi diperbolehkan qashar sebagaimana batasan fatwa diwajibkan untuk berperang, Kiai Abbas jauh-jauh berangkat menuju Surabaya demi mempertahankan kemerdekaan NKRI.

BACA JUGA:Pemprov Jabar dan Dua Polda Sepakat Berkolaborasi Jaga Ketentraman dan Ketertiban Umum

"Tapi integritas beliau, bukan persoalan kifayah atau sunnah, ini persoalan penjajaan harus hengkang dari Nusantara. Ini untuk lii'lai kalimatillah (meninggikan kalimat Allah)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: