Wabup Ingatkan UN Harus Lebih Baik

Wabup Ingatkan UN Harus Lebih Baik

MAJALENGKA – Senin luas (14/4), ratusan ribu siswa tingkat SMA/SMK/MA se-Indonesia bakal mengadu nasib dalam Ujian Nasional (UN) tahun 2014. Termasuk di Kabupaten Majalengka yang bakal mengikuti evaluasi akhir selama tiga tahun mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangku SLTA sederajat. Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd menyebutkan, agenda UN ini bukan barang baru karena merupakan kegiatan rutin yang merupakan agenda puncak proses evaluasi selama tiga tahun mengikut proses KBM di tingkat SMA/SMK/MA. Meski demikian, dia berharap jika dari kegiatan UN ini indeks hasil atau output-nya juga bisa tetap naik. “Tentu kami inginnya yang terbaik, hasilnya mesti terus meningkat dari tahun ke tahun. Tapi tentunya kami tidak menginginkan prosesnya yang instant, meski hasilnya populis lulus 100 persen, tapi kalau prosesnya tidak baik, kan untuk apa,” ujar Karna, kemarin (11/4). Oleh sebabnya, wabup menilai saat ini bukan lagi waktunya berbicara soal persiapan menghadapi UN. Karena persiapan tersebut harus sudah dilakukan dari awal tahun ajaran baru ini oleh setiap sekolah kepada murid-muridnya. Misalnya, dengan menggelar pengayaan, try out dan lain sejenisnya. “Persiapan UN harus sudah dilakukan dari awal (tahun ajaran baru) oleh setiap sekolah. Sistem, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus. Kalau event UN ini kan cuma 3 hari 4 hari, hanya tahapan rutin yang memang jadi puncak kegiatan evaluasi belajar siswa selama tiga tahun,” sebutnya. Mengenai persiapan di tingkat penyelenggaraan UN, dia berharap para penyelenggara UN baik di tingkat dinas maupun sekolah mesti bisa menjadikan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya yang belum 100 persen bebas hambatan, bisa dijadikan pelajaran agar tidak lagi terjadi di tahun ini. Misalnya, pengalaman-pengalaman tahun kemarin soal keterlambatan soal datang ke lokasi, tertukarnya soal UN dengan kabupaten lain, tertukar lembar jawaban komputer yang berimbas kepada kurang nyamannya para peserta UN dalam mengerjakan jawaban soal, agar tidak lagi terjadi di tahun ini. Apalagi, setahu wabup, saat ini pengerjaan pembuatan soal UN dilakukan per daerah atau per regional, serta tidak lagi disentralisasi di sebuah kota besar yang menghambat proses pendistribusiannya karena jangkauan wilayahnya yang terlalu jauh. “Mudah-mudahan dengan pengalaman buruk dan pengalaman kurang baik di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak ada kendala dan tidak terulang lagi. Sehingga tidak menghambat para peserta dalam mengerjakan jawaban dari soal-soal UN tahun ini,” harapnya. Di samping itu, Wabup Karna juga mengimbau kepada para orang tua siswa agar bisa tetap memberikan rasa nyaman kepada anak-anaknya dalam mempersiapkan mental dan fisik menghadapi UN, lusa. “Saya mengimbau kepada para orang tua agar memberikan pengawasan dan rasa nyaman kepada anak-anaknya untuk mempersiapkan fisik dan mental anak dalam menghadapi UN menjadi lebih percaya diri. Jangan terpancing dengan isu-isu lembar jawaban atau kunci jawaban palsu yang merusak konsentrasi anak-anak kita,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: