100 Hari Kerja Belum 100 Persen, Imron: Semua Butuh Proses

100 Hari Kerja Belum 100 Persen, Imron: Semua Butuh Proses

Bupati Cirebon, H Imron.-Dok. Radar Cirebon-

“Sudah berjalan, meski belum semua tercapai. Seperti jalan itu kan ada proses penganggaran. Lalu sektor pendidikan, terutama masalah fisik (ruang kelas) itu juga ada proses penganggaran dan lelang,” ujarnya.

“Kami sudah canangkan SD dan SMP unggulan. Masalah BPJS (PBI) juga sedang kami benahi,” imbuh Bupati.

BACA JUGA:Jabar dan Chungnam Korea Selatan Berkolaborasi Gelar Program Green Smart City

BACA JUGA:PKB Kabupaten Cirebon Usul Selenggarakan Haul Sunan Gunung Jati Digelar Setiap Tahun

Dia juga menekankan, bahwa potensi di berbagai kecamatan juga jadi fokus pemerintahan Imron-Jigus. 

“Seperti di Kecamatan Gegesik itu jadi lumbung padi sekaligus kecamatan berbasis budaya. Itu potensi yang akan kita kembangkan. Saya sudah diskusi dengan kuwu di Kecamatan Gegesik agar pertanian dan kebudayaan di sana harus dibangkitkan," bebernya.

Imron mengakui ada beberapa program 100 hari yang belum tercapai. 

“Belum semua tercapai. Misalnya jalan, seperti saya sampaikan tadi, itu kan ada proses penganggaran. Tapi akan kami selesaikan. Sebenarnya kalau di pemerintah itu tidak ada 100 hari. Yang ada adalah 5 tahun kerja untuk kemajuan daerah. Dan itu akan kami lakukan,” tandasnya.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Dian Kusdianto, menegaskan, bahwa belum ada perubahan signifikan di Kabupaten Cirebon.

Dian mengatakan, bahwa program 100 hari kerja Imron-jigus tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Ia juga menyinggung bergantinya slogan Cirebon Katon menjadi Cirebon Mentereng.

“Yang ada muncul sindiran, mentereng apae? Atau katon apae?” kata Dian, lugas.

“Dan warga selalu mengaitkan dengan jalan rusak. Karena itu kondisi yang dirasakan langsung masyarakat hari ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: