Soal Gunung Kuda, Ono Surono Sepakat dengan KDM: Tutup Tambang Secara Permanen

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono didampingi Anggotanya Bambang Mujiarto meninjau lokasi longsor di areal tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu 31 Mei 2025.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menutup lokasi tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Hal ini disampaikan oleh Ono Surono saat meninjau langsung lokasi galian C di Gunung Kuda, menyusul bencana longsor yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia, belasan luka-luka dan 8 orang masih dalam pencarian, Sabtu 31 Mei 2025.
“Bahwa tambang disini (Gunung Kuda, red) harus ditutup permanen dan dilakukan evaluasi siapa yang bertanggungjawab,” ucapnya.
Kemudian, pasca peristiwa yang memilukan ini, Ono menekankan agar dilakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh tambang yang ada di Jawa Barat, demi mencegah terjadinya bencana yang terjadi di Gunung Kuda.
BACA JUGA:Dinsos Jabar Kirim Bantuan Logistik untuk Penanganan Longsor di Gunung Kuda Cirebon
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Temukan 3 Korban Longsor Gunung Kuda di Hari Kedua, Kondisinya Meninggal Dunia
BACA JUGA:Proses Pancarian Korban Sempat Dihentikan, Terjadi Longsor Susulan
“Peristiwa ini juga menjadi catatan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak hanya sekedar mengeluarkan izin saja.”
“Tapi metodenya harus benar, dibuat dengan prinsip bagaimana dengan lingkungan dan juga keselamatan,” katanya.
Menyikapi keluarnya surat edaran tentang moratorium izin tambang di Jawa Barat, pihaknya ingin Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tidak ragu untuk menutup tambang-tambang yang tidak menjalankan rekomendasi.
Pasca penutupan ini, lanjut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, diharapkan harus ada treatment dari Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cirebon agar masyarakat yang tadinya menggantungkan hidupnya pada tambang ini tidak menjadi pengangguran baru.
BACA JUGA:Tertimbun Longsoran 30 Menit, Selamat Berkat Telepon Teman
BACA JUGA:Harus Diamputasi, Kapolda Jabar Kunjungi Korban Selamat Longsor Gunung Kuda
BACA JUGA:Nongkrong Seru! 4 Café di Cirebon yang Menawarkan Live Music
“Saya yakin ada peluang usaha bagi masyarakat untuk didorong, sehingga tidak tercipta pengangguran baru, pasti ada lah, nanti kita pikirkan.”
“Tentu DPRD Jabar akan diskusikan dengan gubernur dan teman-teman di Kabupaten Cirebon juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Terpenting, yang harus dipikirkan hari ini dan kedepan, adanya lokasi tambang bukan hanya sekedar mengejar komoditas ekonomi saja, tapi kajian lingkungan dan keselamatan para pekerjanya harus benar-benar diperhatikan.
“Jangan sampai rakyat kita hanya sekedar mengejar isi perut untuk sehari-hari, tapi nyawa mereka yang menjadi taruhannya,” tegasnya.
BACA JUGA:TEGAS! Dedi Mulyadi Tutup Permanen Penambangan Gunung Kuda Cirebon
BACA JUGA:KDM ke Gunung Kuda, Cabut Izin Semua Tambang Galian C dan Berlakukan Moratorium
Soal bantuan untuk para korban, DPRD Jawa Barat akan terus melakukan komunikasi dengan dinas terkait dan Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mendorong pemberian bantuan yang tepat sasaran.
Selain itu, dari internal PDI Perjuangan, Ono menyatakan bahwa saat ini sedang menggalang donasi untuk para korban.
“Baru terkumpul Rp50 jut, mudah-mudahan bisa mencapai Rp100 juta yang nanti kita akan bagikan kepada para korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase