Komisi II : SNI Pasar Pasalaran Baru 80 Persen

Komisi II : SNI Pasar Pasalaran Baru 80 Persen

Komisi II : SNI Pasar Pasalaran Baru 80 Persen -Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pengelolaan pasar-pasar milik Pemerintah Kabupaten Cirebon dinilai masih jauh dari kata ideal. Salah satu contohnya adalah Pasar Pasalaran yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH, menyoroti lemahnya tata kelola pasar tersebut. Ia mendorong adanya pembenahan menyeluruh agar pasar-pasar tradisional di Cirebon, termasuk Pasar Pasalaran, bisa memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

“Dari 44 indikator untuk pasar berstandar SNI, Pasar Pasalaran baru memenuhi sekitar 80 persen. Sisanya masih perlu ditingkatkan, terutama dari aspek keamanan seperti pemasangan CCTV, kebersihan lingkungan, hingga fasilitas pendukung lainnya,” jelas Cakra, kepada Radar.

Menurutnya, pembenahan tidak hanya sebatas fisik bangunan, tetapi juga menyangkut pengelolaan parkir, sistem drainase, tempat pembuangan sampah (TPS), dan manajemen pasar secara keseluruhan.

BACA JUGA:WASPADA! Ini Dia Cara Mengetahui HP Disadap dan Cara Mengatasinya

Sayangnya, selama ini pengelolaan pasar cenderung tumpang tindih. Dalam satu kawasan pasar, ada tiga SKPD yang terlibat langsung, yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag).

“Ini membuat koordinasi menjadi tidak optimal. Seharusnya seluruh pengelolaan pasar diserahkan sepenuhnya kepada Disperindag melalui bidang pasar. Dengan satu pintu, tanggung jawab jadi lebih jelas dan tidak saling lempar,” ungkapnya.

Cakra menegaskan bahwa pemerintah daerah harus hadir sepenuhnya sebagai pelayan publik. Pasar bukan sekadar tempat jual beli, melainkan ruang interaksi sosial yang harus ramah bagi pedagang dan nyaman bagi pembeli.

“Standar seperti ruang laktasi, musala, dan fasilitas kebersihan bukan sekadar pelengkap, tetapi hak yang harus dipenuhi. Kita ingin pasar tradisional memiliki wajah baru—tertata rapi layaknya pasar modern, tanpa kesan kumuh, becek, atau semrawut, terangnya.

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tablet Rp2 Jutaan Terbaik 2025 Kualitas Mantap, Kamu Wajib Punya!

Di Pasar Pasalaran sendiri, beberapa fasilitas dasar seperti musala dan ruang laktasi sudah tersedia. Namun, persoalan lalu lintas dan parkir masih menjadi pekerjaan rumah.

“Lokasinya berada di jalur arteri nasional. Kalau alur kendaraan tidak ditata dan area parkirnya tidak memadai, potensi kemacetan bahkan kecelakaan sangat besar,” tandasnya.

Ia pun berharap, pembenahan tak hanya menyasar Pasar Pasalaran, tetapi menyeluruh ke seluruh pasar milik Pemkab Cirebon. Ia menambahkan, pasar-pasar tersebut harus menjadi pusat ekonomi rakyat yang aman, bersih, dan nyaman bagi semua kalangan. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: