Gelar KKN di Kecamatan Pangenan, Mahasiswa UGM Soroti Pengelolaan Sampah

Pembukaan KKN Mahasiswa UGM di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin 23 Juni 2025.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebanyak 29 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getrakmoyan dan Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin 23 Juni 2025.
Rencananya, mahasiswa UGM ini akan melakukan KKN di Desa Getrakmoyan selama kurang lebih dua bulan.
Sejumlah isu akan menjadi fokus perhatian mahasiswa UGM, salah satunya penanganan sampah rumah tangga.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Cirebon Raya, Heru Subagia mengatakan, KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa merupakan wujud kontribusi UGM terhadap pembangunan daerah dengan memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan entitas pemerintahan setempat.
BACA JUGA:Klaim Suwadi 10 Tahun Sawah Miliknya Dikuasai Preman, Berharap Polisi Bertindak Tegas
BACA JUGA:Calon Ketua PGRI Kabupaten Cirebon Saling Klaim Dukungan
BACA JUGA:Potensi Gelombang Tinggi-Cuaca Ekstrem, Nelayan Indramayu Diminta Waspada
“Kami para alumni UGM yang ada di Cirebon berharap kehadiran para Mahasiswa UGM yang melakukan KKN bisa berkontribusi positif bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya usia menghadiri pembukaan KKN Mahasiswa UGM di Kantor Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
Heru menegaskan, penting bagi setiap mahasiswa UGM dalam mengikuti program KKN, karena bisa bekerja sama dengan pemerintah desa guna menggali potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Entitas UGM tetap solid mendukung program-program strategis pemerintah seperti memperkuat SDM di desa dalam pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.
Heru berharap, ke depan dalam program KKN, mahasiswa UGM bisa memasukkan tema proyek strategis nasional seperti Koperasi Desa Merah Putih untuk membantu program pemerintah pusat tersebut berjalan sukses menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
“Setiap Mahasiswa UGM memiliki kapasitas dalam membantu program-program dari pemerintah pusat, Pemda dan Desa,” ujarnya.
Sementara, Plt Camat Pangenan, Deni Syafrudin SSTP MSi ingin agar mahasiswa ini bisa memberikan dampak positif dan menularkan ilmu-ilmu dari bangku kuliah dan diterapkan di desa.
BACA JUGA:Pasar Minggu Palimanan Diresmikan, Bupati Imron: Pasar Tradisional Harus Maju
BACA JUGA:Ngaku Sudah Tahu Risikonya, Kuli dan Sopir Truk Protes Galian C Argasunya Cirebon Ditutup
“Misalnya dari fakultas teknik, apa nih yang bisa diterapkan di desa. Apalagi soal temanya sampah, kebetulan sampah menjadi isu yang sangat penting.”
“Ditambah, desa yang menjadi lokasi KKN juga punya keinginan ingin mengelola sampah,” ucapnya.
Dia menjelaskan, sampah saat ini menjadi hal yang sangat krusial. Jika dikelola dengan baik, akan menjadi masalah diberbagai dimensi.
“Kami butuh sumbangan kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa untuk menangani persoalan yang ada di desa, khususnya masalah sampah,” jelasnya.
Apalagi, saat ini khususnya Desa Getrakmoyan membutuhkan sebuah perangkat regulasi dalam pengelolaan dan penataan sampah.
Maka, diharapkan ada sumbangsih pemikiran dan ide dari mahasiswa KKN kepada pihak desa dalam merancang Peraturan Desa (Perdes) tentang pengelolaan sampah, baik dari teknik pengumpulan, pengangutan, pungutan retribusi, pembuangannya.
BACA JUGA:Santika Sahabat Bumi Merawat Warisan, Menjaga Lingkungan di Keraton Kasepuhan Cirebon
BACA JUGA:Calon Kuat Ketua Apdesi Majalengka Mengarah ke Kades Panjalin Kidul
“Semoga dengan adanya Perdes nanti, bisa menjadi payung hukum bagi desa dalam pengelolaan sampah, syukur-syukur sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga bisa diolah lagi dan bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat dan desa,” bebernya.
Plt Camat Pangenan pun membuka ruang diskusi kepada mahasiswa apabila mendapatkan kesulitan selama menjalani KKN.
“Kalau ada apa-apa bisa komunikasi langsung dengan saya atau kuwu. Saya pesan agar teman-teman mahasiswa menjaga almamater kampus,” ungkap Deni.
Ditempat yang sama, Kuwu Desa Getrakmoyan, Junandi juga berharap kehadiran mahasiswa UGM yang melakukan KKN bisa membantu Pemerintah Desa dan masyarakat dalam memberikan solusi atas berbagai isu menjadi perhatian pubik, salah satunya pengelolaan sampah.
“Kami butuh saran dan masukan serta ilmu-ilmu dari mahasiswa UGM, sehingga masalah sampah yang ada di desa kami bisa terpecahkan solusinya,” singkatnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase