Panwaslu Banjir Laporan Kecurangan

Panwaslu Banjir Laporan Kecurangan

CIREBON – Jelang rekapitulasi suara tingkat Kota Cirebon, Panwaslu banjir laporan pelanggaran pelaksanaan pemilihan umum legislatif. Pantauan Radar, Jumat (17/4), kantor Panwaslu dipenuhi sejumlah pengurus dari berbagai partai. Antar kader, pengurus partai, tim sukses caleg, sibuk saling melaporkan. Pengurus Ranting Panjunan Partai Gerindra, Saparudin melaporkan salah satu caleg atas nama Tommy Sofianna SH yang diduga melakukan aksi money politics menjelang pemilihan. Dikatakan Sapar, aksi money politics tersebut dilakukan di Jl Pancuran, Gang Mangga Kecamatan Sukapura. Dalam aksinya, warga dibagikan uang sebesar Rp50 ribu dan contoh surat suara atas nama Tommy Sofianna SH. \"Tim sukses yang datang dan membagikan uang ini pada warga,\" tuturnya. Mendapati kecurangan tersebut, sebagai pengurus partai dirinya merasa prihatin. Maka dari itu, Sapar melaporkan Tommy pada Panwaslu Kota Cirebon agar ada tindakan tegas terhadap pelanggaran tersebut. Dengan membawa berkas dan barang bukti, Sapar melaporkan tindakan Tommy pada Panwaslu. \"Bukti-bukti lain juga ada,\" lanjutnya. Maka dari itu, dirinya berharap agar Panwaslu dapat mengusut tuntas pelanggaran yang terjadi. Tidak hanya pada caleg yang dilaporkan, tapi pada seluruh pelanggaran yang terjadi pada pemilihan lalu. \"Kami harap panwaslu bisa bekerja dengan baik dan maksimal,\" tuturnya. Fitroh Malik, caleg Gerindra membenarkan adanya laporan yang dilakukan pengurus Gerindra terhadap salah satu caleg Gerindra Dapil III yang terindikasi money politics. Bahkan, barang bukti berupa uang dan specimen surat suara juga diserahkan ke panwaslu untuk ditindaklanjuti. “Yang dilaporkan ke panwas adalah caleg Gerindra dapil III,” kata Fitroh Malik. Disinggung perihal optimis atau tidaknya laporan itu akan ditindaklanjuti panwaslu, Fitroh enggan berkomentar. “Harapan kami jargon tolak money politics tidak sebatas slogan, tapi juga dibarengi tindakan nyata,” ungkapnya. Sekretaris DPC Partai Gerindra, Heru Cahyono menegaskan, Partai Gerindra tidak akan mentolerir calegnya yang melakukan money politics. Karena Partai Gerindra ingin berpolitik yang bersih, tidak berpolitik dengan cara yang kotor. Kalau memang ada caleg Gerindra terbukti melakukan money politics, maka partai tidak segan-segan menjatuhkan sanksi kepada caleg tersebut untuk didiskualifikasi. “Gerindra ingin menjadi partai yang bersih dan menolak praktik money politics,” janjinya. Selain itu, caleg Partai Golkar Dapil 3, Juhaeni juga mendatangi kantor Panwaslu. Dia menolak hasil pemilu ulang yang dilakukan di 12 TPS belum lama ini. Dikatakannya, pemilihan ulang tersebut tidak adil dan janggal. Juhaeni pun mempertanyakan dasar dilakukannya pemilihan ulang tersebut. \"Dalam Undang-undang yang ada, pemilu ulang baru terjadi kalau ada bencana alam. Sementara ini, pengulangan kan hanya berlandaskan karena surat suara yang katanya tertukar. Apa payung hukumnya?\" tuturnya. Selain itu, alasan surat suara yang tertukar pun tidak masuk akal. Bila surat suara tersebut tertukar dengan Dapil 2 Kesambi, maka seharusnya pemilihan ulang juga dilakukan di Dapil 2 Kesambi. Kalaupun hanya ingin di dapil 3 saja, lanjut Juhaeni, akan lebih baik lagi bila dilakukan di seluruh TPS, tidak hanya beberapa TPS. \"Ini kan kurang adil. Apalagi saat mau pemilihan ulang, di TPS lain sudah dilakukan perhitungan suara, sehingga caleg bisa mengukur kekurangan suara untuk menjadi anggota DPRD. Saat tahu suaranya kurang, para caleg melakukan serangan di TPS yang diulang,\" tuturnya. Karena merasa dirugikan, Juhaeni menolak hasil pemilu ulang kemarin. \"Ya jelas, saya menolak hasil pemilu ulang kemarin. Pemilu ulang yang dilaksanakan kemarin itu tidak pakai aturan. Suara saya banyak yang hilang, mestinya kepolisian menyelidiki indikasi penggelembungan suara yang dilakukan oknum tertentu,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Panwaslu Cirebon, Munarso SSos mengatakan, pihaknya akan menampung semua laporan dan berusaha menindaklanjutinya. \"Ada yang lapor ke kami, akan kita tindak lanjuti serius. Kita tidak main-main,\" tuturnya. (kmg/abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: