Hore! Pemerintah Kucurkan KUR untuk Petani Tebu, Penjaminnya Pabrik Gula

Areal lahan budidaya tanaman tebu.-ptpn10.co.id-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Dalam upaya mengiplementasikan program swasembada gula, pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan untuk mendukukung pembiayaan petani tebu.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Diharapkan, dengan dikeluarkannya kebijakan ini, dapat menggenjot produksi tebu di Tanah Air.
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kebijakan skema KUR terbaru ini memberikan kemudahan yang signifikan bagi petani.
BACA JUGA:Perkuat Inovasi Pertanian Modern, UGJ dan BBPP Lembang Jalin Kolaborasi Strategis
BACA JUGA:Berprestasi di MTQ, Kafilah Kabupaten Cirebon Diguyur Kadeudeuh, Sekda: Kita Berikan Secara Cash
BACA JUGA:Hadiri Munas ASWAKADA, Siti Farida Tegaskan Peran Penting Wakil Kepala Daerah
Sebelumnya, plafon kredit KUR bersifat akumulatif hingga Rp 500 juta, kini petani dapat mengakses pembiayaan hingga batas tersebut secara berulang, tanpa harus langsung beralih ke kredit komersial setelah mencapai batas awal.
"Program baru di skema kredit KUR adalah tebu rakyat. Ini diberikan dengan fasilitas sampai dengan Rp 500 juta, dan bisa diberikan kepada individual maupun kelompok," katanya, di Jakarta, Kamis 3 Juli 2025.
Ke depan, pabrik gula akan dilibatkan sebagai avalis, yakni penjamin kredit, tanpa perlu agunan dari petani.
Dalam skema ini, pabrik bertanggung jawab atas kredit, sehingga semakin mempermudah akses pembiayaan bagi petani.
BACA JUGA:Ingin Indonesia Maju di 2045, Berikut Saran dari Bupati Imron untuk Desa dan Kelurahan
BACA JUGA:Tanam Pohon Mangga di Eks TPA Grenjeng, Wujud Rasa Syukur PPPK Kota Cirebon
Kebijakan ini merupakan respons nyata atas aspirasi yang sudah lama disuarakan oleh petani tebu. Diharapkan, kebijakan ini dapat diterapkan dalam waktu dekat agar petani dapat segera memanfaatkannya di musim tanam yang sedang berlangsung.
"Dengan revitalisasi penanaman replanting daripada tebu diharapkan bisa meningkatkan yield. Dengan revitalisasi KUR ini bisa diberikan fasilitas dan ini bisa dijalankan untuk sektor ketahanan pangan ataupun pertanian," pungkas Airlangga.
Sebagai informasi, produksi gula nasional tahun 2024 mencapai 2,46 juta ton atau naik 8,57% dibandingkan produksi tahun 2023 yang sebesar 2,27 juta ton. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase