Angka Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Wakil Walikota Cirebon Keluarkan Pernyataan Ini

Angka Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Wakil Walikota Cirebon Keluarkan Pernyataan Ini

Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Rosmawati.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

Makanya dari itu, Rida meminta kepada Pemkot untuk segera membuat sistem deteksi dini dan sistem lapor cepat juga intervensi program yang lebih menyasar pada aktor kunci seperti guru, orang tua, atau komite sekolah. Jangan kebanyakan buang anggaran yang tidak tepat sasaran. 

Begitu juga sekolah, harus menjadi ruang yang aman bagi siapapun, apalagi untuk para siswa. 

“Saya nanti mau tanya ke dinas, sekolah sudah punya mekanisme aduan tindak kekerasan apa belum," tandasnya. 

Saat ini, kata Rida, layanan pendampingan psikologis dan hukum bagi korban kekerasan masih bersifat sporadis dan tidak terintegrasi. 

Untuk itu pihaknya meminta kepada Walikota agar membentuk Unit Layanan Terpadu (ULT) di tingkat kota yang menghubungkan korban dengan psikolog, pengacara, tenaga medis, dan pendamping sosial, dalam satu sistem terpadu. Pemulihan korban adalah bagian dari keadilan itu sendiri."

"Saya ulangi lagi ya, bahwa perlindungan anak dan perempuan merupakan prioritas pemerintah,” tegasnya. 

BACA JUGA:Berikut Alasan Pentingnya Ganti Oli yang Sesuai dengan Jenis Sepeda Motor

Maka, lanjut Rida, program pemberdayaan dan perlindungan harus disinergikan dengan lain, semisal posyandu, giat penanggulangan stunting, ketahanan pangan keluarga, yang kemudian diselipin materi-materi edukasi anti kekerasan di dalamnya.

Salah satu kendala sebut Wakil Walikota, adalah keterlambatan informasi. Untuk itu dirinya mengusulkan agar Pemkot membangun dashboard digital pemantauan kasus kekerasan yang bisa diakses oleh stakeholder terkait. 

Saat ini teknologi data adalah kunci intervensi dan penanganan cepat atasi kasus kekerasan pada anak dan perempuan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase