Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Meningkat, Fogging Bukan Solusi Utama

Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Meningkat, Fogging Bukan Solusi Utama

Puskesmas Pangkalan, bidan desa, serta pemerintah desa, melakukan monitoring sekaligus mengedukasi keluarga yang anggotanya terkena DBD di Kabupaten Cirebon.--Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon, mengalami peningkatan.

Seperti yang menyerang warga di Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Puluhan orang terjangkit sakit DBD dalam beberapa hari terakhir ini.

Terhitung, sejak Januari hingga Juni 2025, 21 warga di Desa Sarabau terjangkit penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu. 

Kepala Puskesmas Pangkalan, Marsiti menjelaskan, bahwa virus dengue mudah berkembang di lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, apalagi di musim pancaroba.

BACA JUGA:Mayat Lansia Ditemukan Terapung di Kali Sawit Desa Wanakaya

BACA JUGA:Punya 3 Cabang, AgenBRILink Ini Sukses Bantu Petani Dapatkan Akses Layanan Keuangan

"Kalau musim hujan pasti ada genangan air. Kalau tidak dibersihkan, nyamuk bisa cepat berkembang biak," terang Marsiti dikutip dari Koran Radar Cirebon Edisi Sabtu, 5 Juli 2025.

Cuaca yang tidak menentu ini, menyebabkan penyebaran penyakit DBD terus berkembang. Marsiti menegaskan, bahwa fogging bukan solusi utama. 

"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling efektif tetap PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) dengan gerakan 3M plus, menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, dan menjaga kebersihan lingkungan," kata Marsiti.

Kasus yang terjadi di Desa Sarabau, jelasnya, pada tahun ini kenaikan kasusnya cukup signifikan.

BACA JUGA:Donor Darah di Majalengka Berhadiah Motor Listrik

BACA JUGA:Jangan Cuma Rebahan Aja, Ini 5 Ide Kegiatan Seru bareng Keluarga saat Liburan Sekolah

"Yang mana pada tahun kemarin tidak ada alias zero kasus DBD, tahun sekarang sudah 21 kasus," katanya.

Sementara itu, Kuwu atau Kepala Desa Sarabau, Akmad Dandon mengungkapkan, lonjakan kasus DBD tak lepas dari faktor perubahan cuaca yang tak menentu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: