Samsung Hadirkan Layar Tv QLED Bebas Kadmium dan Logam Berat

Layar TV QLED Samsung bebas bahan berbahaya dan kadmium.-Foto: Samsung Electronics-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan dampak lingkungan dari teknologi, Samsung Electronics Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap inovasi yang ramah lingkungan.
Di tengah berbagai dinamika ekonomi global, kepedulian konsumen terhadap isu lingkungan tetap menunjukkan tren yang menggembirakan, termasuk di Indonesia.
Survei dari Bain & Company mencatat bahwa kesadaran terhadap keberlanjutan kini sejajar dengan perhatian terhadap biaya hidup dan kondisi keuangan keluarga.
Lebih dari itu, banyak konsumen bahkan bersedia membayar lebih untuk produk yang memiliki dampak lingkungan minimal, menunjukkan komitmen nyata terhadap gaya hidup yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Merayakan momen bulan lingkungan hidup pada Juni ini, Samsung menegaskan komitmen berkelanjutannya dalam menghadirkan teknologi yang aman dan berkelanjutan.
Melalui rangkaian TV QLED dengan Quantum Dot TV bebas kadmium, logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Samsung memahami bahwa inovasi tak lagi cukup hanya mengedepankan kecanggihan teknologi. Inovasi juga harus menjawab tantangan keberlanjutan.
Melalui jajaran TV QLED kami yang menggunakan teknologi Quantum Dot bebas kadmium yang berbahaya, kami menghadirkan pengalaman menonton terbaik sekaligus teknologi yang lebih aman untuk konsumen di Indonesia.
BACA JUGA:Frank van Kempen Resmi Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
Menjawab Tantangan Lingkungan
Samsung adalah pelopor global dalam pengembangan dan komersialisasi teknologi Quantum Dot bebas kadmium, menggantikan material berbahaya itu dengan indium phosphide sejak 2015.
Saat itu, Samsung berhasil memproduksi TV komersial pertama di dunia tanpa kandungan logam berat kadmium, sebuah langkah penting yang kemudian menginspirasi tren riset dan industri layar global.
Pada 2017, Samsung meluncurkan QLED TV tanpa kadmium untuk menetapkan standar baru layar premium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: