Kawasan Trusmi Ditata Ulang, Pemkab dan Polresta Cirebon Lakukan Penertiban

Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman ikut serta dalam operasi penertiban estetika di kawasan Batik Trusmi, Kabupaten Cirebon, Senin 7 Juli 2025.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Kawasan Wisata Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon akhirnya ditata ulang.
Demi menciptakan ruang publik yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi wisatawan maupun warga, Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Polresta Cirebon serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan operasi penertiban sejumlah aktivitas yang dinilai mengganggu estetika kawasan, Senin 7 Juli 2025.
Kegiatan tersebut menyasar sejumlah permasalahan sosial yang kerap ditemukan di kawasan wisata, seperti parkir liar, kelompok anak-anak jalanan, punk, gelandangan dan pengemis (gepeng), manusia silver, hingga pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan badan jalan untuk berdagang.
Penertiban dilakukan langsung di titik-titik rawan pelanggaran, salah satunya di simpang Weru dan kawasan utama Trusmi yang kerap menjadi pusat keramaian pengunjung.
BACA JUGA:Menduga Ada Kelalaian Rumah Sakit, Tim Hotman Paris 911 Dampingi Keluarga Bayi Meninggal di Kuningan
BACA JUGA:Sudah Bulan Juli, Perbaikan Jalan Wilayah Cirebon Timur Belum Ada Tanda-Tanda
BACA JUGA:Diskon 50 Persen di Bentani Hotel, Nikmati Kelezatan Cita Rasa Nusantara dan Internasional
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman, atau yang akrab disapa Jigus, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron, Kajari Cirebon Yudi Kurniawan, serta sejumlah pejabat dinas terkait.
Wakil Bupati Cirebon H. Agus Kurniawan Budiman menegaskan bahwa penertiban ini tidak serta-merta dilakukan secara represif.
Ia menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menghadapi persoalan sosial seperti gepeng, manusia silver, anak-anak jalanan, dan sebagainya.
“Penertiban ini demi menciptakan tata ruang publik yang indah, nyaman. Namun Kami juga memahi kondisi masyarakat khususnya warga setempat, kami akan coba berdiskusi dengan pihak terkait,” kata Jigus.
Ia mengaku memahami bahwa sebagian besar masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan wisata seperti berjualan atau meminta-minta, melakukannya karena dorongan ekonomi.
BACA JUGA:Menolak Ditertibkan, Pedagang Kawasan Trusmi Minta Solusi Pemkab Cirebon
BACA JUGA:Polisi Bongkar Kasus TPPO Warga Indramayu, Korban Meninggal di Arab Saudi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase