Alasan Pilih Tanam Jagung daripada Padi Dalam Program Ketahanan Pangan Nasional

Alasan Pilih Tanam Jagung daripada Padi Dalam Program Ketahanan Pangan Nasional

Polres Majalengka, melaksanakan kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III di lahan Perhutanan Sosial Blok Tajursari, Desa Tajur, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. Kegiatan tersebut bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional.--Radar Majalengka

BACA JUGA:Kalahkan China, Peringkat FIFA Indonesia Naik Diatas Sekutu Dekatnya Iran dan Rusia

Kolaborasi lintas sektor ini memperkuat sinergi dalam membangun ketahanan pangan dari tingkat lokal.

Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni. 

Ia menyampaikan bahwa Polri memiliki komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan, yang menjadi salah satu fokus utama pembangunan nasional.

"Penanaman jagung ini bukan hanya simbolik, tetapi merupakan bentuk nyata partisipasi Polri dalam mengawal program strategis nasional untuk menjamin ketahanan pangan masyarakat," ujar AKBP Willy di sela kegiatan.

Adapun alasan pemilihan menanam jagung, sambung Kapolres Majalengka, karena merupakan komoditas utama yang memiliki nilai strategis dalam mendukung ketahanan pangan. 

Selain produktivitasnya tinggi, jagung juga berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan pakan ternak. 

Pemanfaatan lahan perhutanan sosial dalam kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa.

AKBP Willy berharap, program ini dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain di Majalengka. 

Dengan target nasional penanaman jagung seluas 1 juta hektare sepanjang tahun 2025, Desa Tajur dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai model pertanian terpadu.

"Kami berharap praktik penanaman jagung di Desa Tajur ini bisa dijadikan model. Potensinya besar, dan program ini bisa direplikasi di kecamatan lain. Ini juga bagian dari visi pemerintah dalam memberdayakan masyarakat desa melalui pertanian produktif,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi bukti kuatnya sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, kelompok tani, dan berbagai elemen masyarakat. 

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan harga pangan, langkah konkret ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

"Majalengka siap menjadi bagian dari solusi pangan nasional. Kami yakin bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci untuk menciptakan swasembada pangan yang kokoh dan berkelanjutan," tegas AKBP Willy.

Melalui kegiatan ini, Polres Majalengka mempertegas peran aktif kepolisian dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor ketahanan pangan, melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: