Kasus RSUD Linggarjati Menjadi Ujian Besar Bupati Kuningan, Perlu Desakan Keras Tokoh Ternama untuk Bertindak

Kasus RSUD Linggarjati Menjadi Ujian Besar Bupati Kuningan, Perlu Desakan Keras Tokoh Ternama untuk Bertindak

pasangan Andi-Irmawati-Andre -radarcirebon

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Perlu waktu satu bulan dan Desakan Keras Tokoh tokoh ternama skala Nasional, bagi Bupati Kuningan Bertindak tegas dengan kasus yang menimpa pasangan Andi-Irmawati.

Andi tak membayangkan, jikalau tidak ada desakan Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Ucapan terimakasih tak terhingga, terlontar dari Andi-Irmawati bagi keduanya, dan juga warganet yang mendorong perjuangannya mencari secercah keadilan.

"Mungkin kalau tidak heboh, ga kesini. Waktu di Bandung juga, KDM nelpon berkali kali ga diangkat, apalagi saya, rakyat biasa. Sampai sore juga Bupati ga nelpon balik", Ungkapnya kepada RadarCirebon, Sabtu 19 Juli 2025.

BACA JUGA:Didukung BRI, UMKM Katering Pemasok Program MBG Sukses Ekspansi Dapur dan Berdayakan Ratusan Karyawan

"Terimakasih, Bang Hotman, Bapa Ink, KDM, Kang Raden (Reza), dan juga warganet. Alhamdulillah, tepar satu bulan bayi saya, Bupati Kuningan akhirnya nengok kesini",

Kelahiran bayi, sejatinya sangat dinanti Andi-Irmawati yang telah mempersiapkan segalanya untuk menyambut sang buah hati. Namun semua harapan itu kandas, setelah bayi laki laki yang dinantikan selam tujuh tahun lamanya, dinyatakan meninggal dunia didalam kandungan.

Keluarga menduga, keterlambatan penanganan medis di RSUD Linggajati Kuningan, menjadi penyebab utama tragedi ini. Orang tua sangat bayi sangat kecewa, karena mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas disana.

Yang ada, hanya permintaan damai dengan membuat surat pernyataan damai dan uang senilai lima juta rupiah.

BACA JUGA:Wargabinaan Dilatih Jadi Pramuka Untuk ikut Jambore

"Ia, saya disuruh nulis surat damai, saya nulis tangan, tandatangan juga, dapet uang limajuta. Gatau itu surat damai atau uang damai, saya lagi ga fokus, bingung juga", ucapnya.

Lantaran tidak ada respon dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, atas peristiwa ini, keduanya mengadu ke Hotman Paris di Jakarta, berharap mendapatkan keadilan atas dugaan kelalaian rumah sakit.

Dalam pertemuan tersebut, Hotman berjanji mengusut kasus ini dan meminta pihak RSUD Linggajati bertanggung jawab. Sampai akhirnya Andi membuat laporan resmi ke Polres Kuningan.

Menurut kuasa hukum pasangan ini, peristiwa saat Irmawati datang ke RSUD Linggajati, dalam keadaan ketuban sudah banjir hingga ke lantai.

BACA JUGA:Hadir di Rembug Warga, BPJS Ketenagakerjaan Beri Solusi Permasalahan Nelayan

Pasangan suami istri ini bahkan beberapa kali menanyakan kepastian operasi, namun mendapat jawaban bahwa dokter kandungan yang menangani, sulit dihubungi dan tidak dirujuk ke rumah sakit lainnya.

Kapolres Kuningan, AKBP M. Ali Akbar menyambut langsung kedatangan Andi Irmawati dengan penuh kehangatan. Bahkan, ia memastikan proses penyelidikan akan berjalan secara transparan.

Empat orang saksi sudah menjalani pemeriksaan dalam kasus ini. Kasus keterlambatan penanganan ibu melahirkan masih saja terjadi.

Ini akan menjadi ujian besar bagi Pemerintah Daerah serta menjadi evakuasi sistem pelayanan kesehatan khususnya di Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:SMK Islamic Center Cirebon Tingkatkan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Fiber Optik di Fiber Academy Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: