Azrul Ananda Bongkar Fakta di Balik Akuisisi Persebaya: Tidak Disetujui Petinggi Jawa Pos

Azrul Ananda Bongkar Fakta di Balik Akuisisi Persebaya: Tidak Disetujui Petinggi Jawa Pos

Azrul Ananda bersama Dahlan Iskan ketika Tret Tet Tet ke Perth, Australia.-Media Persebaya-

RADARCIREBON.COM – Fakta tersembunyi di balik proses akuisisi Persebaya dibongkar oleh Azrul Ananda.

Presiden Persebaya Surabaya itu akhirnya tampil buka-bukaan saat berbincang di podcast Disway bersama sang ayah, Dahlan Iskan.

Cerita ini terungkap episode podcast berjudul “Azrul Ananda vs Dahlan Iskan, Mana yang Lebih Bonek?”.

Persebaya Surabaya diakuisisi pada 2017, menurut Azrul Ananda dirinya sempat mendapatkan penolakan dari sejumlah elit di internal Jawa Pos.

BACA JUGA:Tabungan Simpanan Pelajar di Caiyumajakuning Tembus 40 Ribu Rekening

BACA JUGA:Pemprov Jabar Wacanakan Pemekaran dan Merger Desa, Solusi Kurangi Disparitas

"Jangan salah, saat itu banyak orang di koran yang tidak setuju," katanya Azrul.

Akuisisi ini terjadi di tengah situasi kemelut. Dimana ketika itu Persebaya mengalami masalah dualisme klub. 

Di sisi lain, PSSI memiliki rencana mengangkat kembali prestasi Persebaya di Liga Indonesia lewat Liga kasta kedua. 

Ini adalah masa transisi. Kemudian, pengurus Koperasi Surya Abadi Persebaya atau KSAP mencari investor yang bersedia mendanai dan mengelola klub.

BACA JUGA:Kasus Bayi Meninggal di RSUD Linggajati, Kabag Hukum Setda Kuningan Sebut Hotman 911 Lompati Alur

Dalam situasi itulah sosok Azrul Ananda muncul dengan rekam jejak mumpuni sebagai pengusaha dan di dunia olahraga.

Saat itu Azrul tentu saja sudah dikenal luas karena berhasil membangun DBL (Developmental Basketball League). 

DBL sejak 2004 telah berkontribusi besar mengangkat popularitas olahraga bola basket di Surabaya hingga ke seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: