Retakan Kaki Gunung Bitung Terus Berlanjut

Retakan Kaki Gunung Bitung Terus Berlanjut

CINGAMBUL - Bencana alam berupa pergerakan struktur tanah yang menimpa areal perkebunan dan persawahan di wilayah Blok Gunung Bitung, Blok Kliwon, Blok Sanghiang Dusun Pamijen Desa Wangkelang Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka, hingga sekarang masih terjadi. Kepala Desa Wangkelang Nono Warno didampingi perangkat desanya kepada Radar menuturkan, pergerakan struktur tanah di sekitar kawasan kaki Gunung Bitung itu lebih kuat dari kejadian sebelumnya. Sehingga, tak heran akibat masih terjadinya pergerakan struktur tanah telah menyebabkan areal perkebunan dan areal persawahan milik ratusan petani menjadi rusak parah. Sebab, hampir seluruh areal perkebunan dan hamparan areal persawahan di wilayah tersebut menjadi retak-retak memanjang hingga mencapai sekitar 1.000 meteran, bahkan telah menyebabkan tanah menjadi terbelah dan menimbulkan rongga yang cukup dalam, serta telah menyebabkan sebagian lahan persawahan ambles hingga mencapai kedalaman sekitar 4 meteran. “Akibat masih terjadinya pergerakan struktur tanah yang menimpa areal perkebunan dan areal persawahan seluas sekitar 10 hektaran itu, selain telah menyebabkan areal persawahan menjadi retak-retak memanjang juga telah menimbulkan areal persawahan menjadi kering. Karena airnya meresap masuk ke dalam tanah yang mengalami retakan,” ungkap Nono. Meski pihaknya bersama warga petani telah berupaya menelusuri air yang meresap, tapi ternyata tidak berhasil diketahui. Seolah-olah di bawah tanah yang ada di wilayah tersebut terdapat sebuah aliran sungai. Karena ketika warga mencoba memasukkan sebatang bambu ukuran yang cukup panjang ke dalam rongga tanah yang telah terbelah, ternyata batang bambu yang memiliki panjang sekitar 4 meteran itu masih bisa tembus ke dalam tanah.Termasuk ketika mengamati salah satu kolam ikan milik warga desa, pihaknya menyaksikan sendiri kolam ikan tersebut telah menjadi kering, bahkan air kolam dan ikannya pun sudah tidak ada, mungkin masuk ke dalam tanah yang telah terbelah. “Musibah bencana alam pergerakan struktur tanah yang menimpa wilayah desa kami ini sudah jelas ratusan masyarakat petani Desa Wangkelang akan merugi dan terancam gagal panen. Karena areal persawahan padinya yang mulai menguning kini telah mengalami kerusakan akibat terjadi pergerakan struktur tanah,” tandasnya. Di samping itu, yang menjadi kegelisahan bagi masyarakatnya selain karena petani terancam gagal panen, juga masyarakat sangat mengkhawatirkan pergerakan struktur tanah ini akan mengancam pemukiman warga. Sehingga, untuk menjaga hal-hal yang tidak diharapkan atau menjaga kemungkinan yang bakal terjadi, sesuai dengan imbauan dari pihak Pemerintah Kecamatan Cingambul, jajarannya bersama warga setiap malam mengadakan kegiatan ronda. Bahkan, sesuai dengan tradisi dari para leluhur, sebagai upaya untuk tolak bala agar terhindar dari musibah bencana alam yang lebih dahsyat, pihaknya bersama masyarakat telah mengadakan kegiatan ritual berupa ngaguar bumi dengan cara memotong dua ekor kambing sambil mengadakan doa bersama kepada Allah SWT. “Tujuan utama dari acara ritual ngaguar bumi itu adalah untuk meminta pertolongan dari Allah SWT agar masyarakat desa kami selamat dari marabahaya atau terhindar dari berbagai bencana,” imbuh Kades Nono Warno. Terpisah, Camat Cingambul Drs H D Wahyudin MM MMPd kepada Radar mengatakan, dengan masih terjadinya pergerakan struktur tanah di wilayah kaki Gunung Bitung Desa Wangkelang, dirinya merasa sangat prihatin. Selain telah merusak areal perkebunan dan lahan persawahan milik ratusan masyarakat petani yang ada di Desa Wangkelang, juga kami merasa sangat khawatir pergerakan struktur tanah itu dapat mengancam pemukiman warga, bahkan tidak hanya mengancam pemukiman warga yang tinggal di Desa Wangkelang, akan tetapi dikhawatirkan dapat mengancam pemukiman warga Desa Nagarakembang. Pasalnya, lokasi pergerakan struktur tanah di kaki Gunung Bitung itu letaknya berdekatan dengan pemukiman warga Desa Wangkelang dan warga Desa Nagarakembang. “Oleh karena itu, kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat Desa Wangkelang dan Desa Nagarakembang yang tidak jauh dari lokasi pergerakan tanah untuk mewaspadai terhadap segala kemungkinan, terutama adanya fenomena alam yang terjadi di sekitar kawasan kaki Gunung Bitung. Juga pada saat turun hujan lebat agar berhati-hati dan waspada,” imbau Camat Wahyudin. Dijelaskannya, wilayah Kecamatan Cingambul memang termasuk salah satu wilayah yang rawan terhadap ancaman bahaya longsor, erosi termasuk pergerakan struktur tanah seperti yang menimpa di sekitar kawasan Blok Gunung Bitung, Blok Kliwon, dan Blok Sanghiang Dusun Pamijen Desa Wangkelang.(har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: