Hari Buku di Era Teknologi Informasi, Perpustakaan Masih Hidup

Hari Buku di Era Teknologi Informasi,  Perpustakaan Masih Hidup

Setiap tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia. Lalu, bagaimana keberedaan perpustakaan di era digital saat ini? Masih banyakkah yang berkunjung dan membaca buku di perpustakaan? BICARA soal Hari Buku Sedunia yang di tahun 2014 ini jatuh pada Rabu (23/4), tak banyak yang mengetahuinya. “Saya kurang tahu tanggal berapa. Tapi saya tahu ada Hari Buku Sedunia. Lupa tanggalnya,\" ujar Erni, salah satu mahasiswi sekolah tinggi manajemen informatika dan komputer di Kota Cirebon. Meski tidak tahu, Erni adalah salah satu mahasiswi yang sering membaca buku dan mengunjungi perpustakaan. Biasanya Erni berkunjung ke perpustakaan guna mencari referensi buku untuk tugas-tugas kuliahnya. \"Kebetulan aku jurusan akuntansi, suka banyak tugas. Makanya sering ke perpustakaan untuk cari referensinya,\" kata Erni saat ditemui Radar di Perpustakaan 400 Cirebon, kemarin. Apa tanggapan Erni mengenai budaya membaca di era digital saat ini? \"Kalau kalangan mahasiswa sih pasti sadar membaca ya. Mau nggak mau, namanya mahasiswa harus baca buku. Nah, kalau kalangan masyarakat umum atau pekerja mungkin nggak banyak waktu untuk membaca baca buku, makanya mereka pilih yang praktis dengan googling atau baca di internet,\" jelasnya. Apa saran Erni untuk perpustakaan atau taman bacaan yang ada di Kota Cirebon? \"Saran saya sih biar nggak ketinggalan zaman, perpustakaan atau taman baca harus menyediakan fasilitas atau teknologi yang membantu kita untuk mencari referensi buku,\" sarannya. Sementara Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) Kota Cirebon Hayat mengatakan, budaya sadar membaca masyarakat Kota Cirebon dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut dilihat dari kunjungan masyarakat ke perpustakaan setiap harinya. \"Jumlah pengunjung di Perpustakaan 400 setiap harinya selalu meningkat, sedikitnya ada sekitar 150 orang dari berbagai kalangan yang datang, tapi 80 persen adalah kalangan mahasiswa,\" ujarnya. Perpustakaan 400 merupakan perpustakaan daerah yang saat ini aktif dan terbesar di wilayah 3 Cirebon. Pengunjungnya pun tak hanya dari dalam kota, tapi banyak dari luar kota seperti Majalengka, Kuningan, dan Indramayu. Dijelaskan, saat ini ada 33.537 buku dan 18.576 judul buku yang ada di Perpustakaan 400 Cirebon. Jumlah ini semakin meningkat setiap tahunnya karena ada bantuan buku dari provinsi dan pemerintah kota. \"Di tahun 2014, kami ada program perpustakaan di kelurahan-kelurahan. Rencananya, kami juga akan terus memperbaiki fasilitas perpustakaan. Mudah-mudahan ke depan ada buku-buku digital, atau perangkat teknologi yang bisa menunjang kebutuhan pengunjung,\" pungkasnya. Selain perpustakaan, banyak juga masyarakat yang berkunjung ke toko buku. Salah satunya adalah Gramedia Cirebon. Selain buku-buku pelajaran, novel juga laris di Gramedia Cirebon. Dan salah satunya adalah novel Sepatu Dahlan. Sales Superintendent TB Gramedia Cirebon, Ardiani Amalia, mengatakan, novel Sepatu Dahlan tampil dengan cover yang lebih fresh seperti cover film. Buku ini dijual dengan harga Rp62.500. \"Stoknya sangat terbatas,\" ujarnya. Sebelumnya, novel Sepatu Dahlan memberikan kontribusi yang besar karena tingkat penjualannya sangat bagus. Apalagi buku ini masuk dalam jajaran buku best seller yang banyak diminati berbagai kalangan. (mik/nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: